Skip to main content

Seiring berkembangnya zaman, bisnis semakin bervariasi. Salah satu yang saat ini banyak disorot adalah bisnis berlandaskan hukum dan prinsip Islam, yaitu bisnis syariah.

Ya, bisnis syariah menjadi topik yang semakin diminati di Indonesia dan dunia. Hal ini terjadi karena semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya memilih produk atau layanan yang halal dan sesuai dengan prinsip syariah.

Bisnis ini dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yang menempatkan keadilan, transparansi, dan kemanfaatan bagi seluruh pihak sebagai prioritas utama.

Hasil laporan Global Islamic Economy Indicator (GIEI) di tahun 2022 sendiri menunjukkan, bahwa dalam lingkup ekonomi syariah dunia, Indonesia menduduki peringkat empat setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Lebih spesifik lagi, di sektor makanan halal Indonesia menduduki peringkat kedua; kemudian di modest fashion berada di peringkat ketiga; dan peringkat ke-sembilan di sektor farmasi dan kosmetik.

Tak heran, dengan segala potensi yang ada, memulai bisnis syariah bisa menjadi peluang yang cukup menjanjikan di Indonesia. Terlebih, meskipun memiliki unsur religius, penerapan bisnis tersebut bersifat universal dan dapat diterapkan siapa saja, lho.

Nah, dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang pengertian, ciri, prinsip, dan contoh bisnis syariah di Indonesia. Semoga bisa menjadi inspirasi dan informasi bermanfaat bagi Sobat KH yang juga ingin memulai jenis bisnis satu ini, ya!

Apa Itu Bisnis Syariah?

Bisnis syariah adalah kegiatan usaha dengan menjual produk agar memperoleh keuntungan dengan berlandaskan pada syariat. Kata syariat sendiri berarti ketentuan atau ketetapan yang telah digariskan oleh agama Islam.

Maksud bisnis sesuai syariat Islam adalah tidak hanya berfokus pada aktivitas jual beli saja, namun juga memperhatikan konsep halal, akhlak berdagang, produk yang diperjualbelikan, akad dan ibadah muamalah dalam berwirausaha.

Perbedaan Bisnis Syariah dengan Bisnis Konvensional

Sebenarnya kegiatan bisnis antara syariah dan konvensional tidak jauh berbeda. Perbedaannya terletak pada panduan dan batasan yang ditetapkan berdasarkan syariat agama Islam.

Umumnya, bisnis konvensional hanya berfokus pada memaksimalkan keuntungan sementara. Sedangkan, bisnis syariah lebih memperhatikan aspek kebermanfaatan dan peraturan agama, disamping imbal hasil transaksi.

BACA JUGA: Modal Kecil Cuan Gede! Ini 8 Ide Bisnis Untuk Ibu Rumah Tangga

Selain itu, transaksi syariah juga mempertimbangkan konsep halal dan haram dari segi produk, transaksi, pemasaran, hingga akad muamalah. Sebab pada dasarnya, transaksi syariah bukan hanya sekadar aktivitas jual beli untuk profit semata, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan.

Ciri-Ciri Bisnis Syariah

Biasanya, bisnis syariah memiliki beberapa karakteristik antara lain:

Terdapat Akad

Agama Islam sangat memperhatikan akad, termasuk dalam transaksi jual beli. Tanpa akad yang jelas, sebuah transaksi bisnis hukumnya menjadi haram dalam Islam.

Misalnya dalam akad perbankan, Islam tidak mengenal istilah bunga tetapi menggunakan konsep akad bagi hasil. Padahal jika dilihat, kedua produk perbankan tersebut sama-sama mengambil keuntungan. Hanya saja akad transaksi di awal berbeda.

Sehingga dalam aktivitas bisnis, harus ada akad jual beli sesuai dengan prinsip muamalah yang telah diatur dalam Islam. Hal ini bertujuan untuk memperkuat perjanjian antara penjual dan pembeli.

Halal

Salah satu perbedaan bisnis konvensional dan syariah adalah terkait hukum halal dan haram. Mungkin dalam bisnis konvensional tidak terdapat batasan produk yang boleh dijual, namun sesuai hukum bisnis syariah, tidak seluruh produk dapat diperjualbelikan.

Dalam transaksi syariah, jenis produk halal yang dijadikan objek jual beli adalah produk dengan kandungan intrinsik halal (tidak mengandung babi, minuman keras, narkoba, dan sebagainya). Selain itu, produk juga harus didapat dengan cara halal, bukan barang curian, hasil korupsi, atau barang selundupan.

Tidak Mengandung Unsur Gharar, Maysir, dan Riba

Islam telah mengatur secara jelas praktik jual beli dan produk yang mengandung unsur riba (bunga), maisir (perjudian), dan gharar (ketidakjelasan) yang dilarang jelas oleh Islam.

Hal tersebut dikarenakan ketiga hal tadi berpotensi merugikan salah satu pihak. Apalagi dalam Islam, setiap manusia wajib bersikap adil dan tidak dzalim terhadap sesamanya dalam bermuamalah.

Contoh Bisnis Syariah di Indonesia

Nah, kini Sobat KH telah mengetahui apa yang dimaksud dengan bisnis syariah, ciri-ciri, serta perbedaannya dengan bisnis konvensional. Bagi kamu yang tertarik untuk terjun ke dunia bisnis satu ini, berikut kami rangkumkan beberapa contoh bisnis syariah yang bisa dicoba:

Kuliner Halal

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, bisnis kuliner yang menjanjikan kehalalannya banyak dicari orang. Sebab, mengonsumsi makanan dan minuman halal merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

Hal ini dapat menjadi peluang bagi Sobat KH untuk menjual produk dengan mengutamakan kehalalan. Akan lebih baik lagi jika berhasil mendapat sertifikat halal dari MUI, sehingga produkmu lebih terjamin dan terpercaya.

Wisata & Travel Religi

Banyaknya penduduk muslim di Indonesia membuat wisata dan travel religi menjadi salah satu contoh bisnis syariah yang potensial untuk dilakukan. Apalagi tiap tahunnya, terdapat ratusan ribu masyarakat mengantri untuk berangkat haji dan umroh ke tanah suci.

Jika kamu ingin membuka bisnis wisata dan travel religi, pastikan telah melengkapi fasilitas dan layanan bagi pengguna travel. Selain itu, selalu siapkan dana dingin agar terhindar dari tuntutan saat ada pengguna travel ingin membatalkan perjalanan.

Penitipan Anak Islami

Saat ini, banyak orang tua disibukkan dengan pekerjaan sehingga tidak sempat membimbing anak dari segi spiritual. Oleh karena itu, penitipan anak Islami adalah salah satu contoh bisnis syariah yang bisa kamu coba.

Selama proses penitipan, kamu perlu menyediakan bimbingan keagamaan kepada anak-anak, misalnya bimbingan doa, sholat, dan mengaji.

Distro Islami

Membuka bisnis distro Islami dapat menjadi pilihan yang menarik. Kamu bisa menjual produk-produk sesuai dengan nilai Islam, seperti pakaian dengan desain yang Islami, kaligrafi, dan sebagainya.

Jika memungkinkan, perluas bisnis distro dengan berjualan online melalui platform e-commerce dan media sosial.

Kosmetik Halal

Kosmetik seperti makeup dan skincare telah menjadi kebutuhan utama kaum wanita. Namun sayangnya, masih banyak produk kosmetik yang belum mencantumkan label halal sehingga hukumnya menjadi tidak jelas.

Kondisi ini menjadikan usaha kosmetik halal sebagai salah satu contoh bisnis syariah yang layak untuk dijalankan. Kamu dapat menjualkan produk kosmetik halal yang sudah ada atau membuat produk sendiri dengan bahan-bahan yang terjamin kehalalannya.

Bagaimana Cara Memulai Bisnis Syariah?

Memulai bisnis syariah memerlukan perhatian khusus pada aspek-aspek etika dan hukum Islam. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantumu memulai bisnis syariah:

Pahami Prinsip-Prinsip Syariah

Sebelum memulai bisnis syariah, penting untuk memahami prinsip-prinsip syariah Islam yang terkait dengan bisnis dan ekonomi. Pahami larangan dan anjuran yang terkait dengan praktik bisnis dalam Islam.

Pilih Jenis Bisnis yang Sesuai dengan Syariah

Hindari bisnis yang melibatkan riba, perjudian, atau kegiatan haram lainnya. Dalam memilih jenis bisnis, jangan lupa juga untuk melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen Muslim.

Buat Rencana Bisnis yang Jelas

Buat rencana bisnis yang komprehensif mencakup visi, misi, analisis pasar, strategi pemasaran, serta proyeksi keuangan. Pastikan bahwa bisnismu menerapkan transparansi dalam setiap aspek bisnis, terutama dalam hal harga, kualitas produk, dan proses transaksi.

Pilih Pembiayaan Syariah

Hal yang perlu diperhatikan juga adalah mengenai sistem pembiayaan. Pilih pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan musyarakah atau mudharabah, daripada menggunakan sistem bunga konvensional.

Penuhi Legalitas Halal

Terakhir, pastikan bahwa semua produk dan layanan yang ditawarkan memenuhi standar halal. Urus sertifikasi halal dari lembaga yang diakui dan sah. Hal ini memastikan bahwa produkmu sesuai dengan hukum Islam dan aman untuk dikonsumsi oleh umat Muslim.

Kontak KH

Demikian penjelasan seputar bisnis syariah. Penting untuk diingat bahwa bisnis ini tidak hanya bersifat religius, tetapi juga universal, dapat dijalankan oleh siapa saja yang ingin berbisnis dengan integritas dan tanggung jawab.

BACA JUGA: Lagi Tren! Ini 5 Ide Usaha Rumahan Paling Menjanjikan di 2023

Jika Sobat KH tertarik memulai bisnis syariah, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli konsultan hukum dan bisnis, salah satunya Kontrak Hukum.

Kami dapat membantumu untuk memberikan panduan terkait bisnis dan legalitas halal yang dibutuhkan bisnis syariah seperti sertifikat halal dan dokumen lainnya.

Untuk melihat layanan sesuai kebutuhan, kunjungi laman Layanan KH – Memulai Usaha. Jika ada pertanyaan lainnya, silakan konsultasi gratis di Tanya KH ataupun mengirimkan direct message (DM) ke Instagram @Kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.