Skip to main content

Elon Musk lagi-lagi muncul dengan kebijakan yang mengejutkan pengguna media sosial Twitter. Yang terbaru, Elon baru saja mengganti logo Twitter menjadi ‘X’ pada Sejak Senin (25/7/2023).

Ini sekaligus menjadi akhir perjalanan logo ikonik Twitter berupa burung biru yang sudah digunakan sejak media sosial ini pertama kali diluncurkan pada 2006.

Pada versi baru, terlihat ikon ‘X’ berwarna hitam dengan latar belakang putih saat membuka twitter.com. Logo juga terlihat di bagian kiri atas dekat opsi “home”.

Namun nampaknya, kebijakan Elon kali ini tidaklah mulus. Sebab, sejumlah ahli mengatakan bahwa keputusannya untuk me-rebranding logo Twitter menjadi X tersebut bisa jadi akan mendatangkan sejumlah gugatan yang dilayangkan kepada bos perusahaan Tesla dan Twitter tersebut.

Bahkan analisis merek mengatakan media sosial tersebut diperkirakan mengalami kerugian cukup besar yakni US$4-20 miliar atau Rp60-300 triliun!

Lho, kok bisa? Bagaimana perubahan logo dan merek Twitter menjadi X tersebut dapat membawa kerugian? Berikut penjelasannya.

Apa Alasan Elon Musk Ubah Logo Twitter?

Diketahui Elon selalu berhasil dengan merek dagangnya yang memiliki unsur ‘X’, mulai dari perusahaan teknologi luar angkasa, SpaceX, model Tesla dengan nama ‘X’, dan perusahaan perbankan daring yang juga diberi nama X.com.

Terkait dengan Twitter, Elon diketahui menyetujui akuisisi media sosial satu ini secara besar-besaran senilai US$44 miliar pada April 2022. Sejak pengambilalihan perusahaan, Elon sebenarnya telah mengisyaratkan perubahan logo Twitter.

CEO Twitter Linda Yaccarino mengatakan, pergantian logo ini merupakan bagian dari rebranding dan memperkenalkan poros utama untuk platform microblogging. Menurutnya, ini akan menjadi pasar untuk barang, layanan, dan peluang yang didukung oleh kecerdasan buatan.

Sementara dilansir dari Reuters, alasan Elon melakukan rebranding dengan mengubah logo Twitter menjadi X dikarenakan jumlah pengiklan di media sosial tersebut yang terus merosot. Hal itulah yang diklaim menjadi penyebab arus kas Twitter menjadi negatif dan beban utang perusahaan semakin besar.

Melalui akun Twitter resminya, Elon mengatakan bahwa dirinya ingin mengubah logo Twitter dan menyurvei jutaan pengikutnya apakah mereka akan mendukung perubahan skema warna situs dari biru menjadi hitam.

Di bawah masa jabatan Elon yang penuh gejolak sejak dirinya membeli Twitter, perusahaan telah mengubah nama bisnisnya menjadi X Corp, yang mencerminkan visi miliarder untuk menciptakan “aplikasi super” seperti WeChat China.

Kerugian Bagi Twitter dan Ancaman Gugatan Merek

Kebijakan Elon Musk untuk mengganti logo dan merek menjadi X nampaknya tak hanya menjadi kontroversi di kalangan pengguna media sosial Twitter saja, namun juga menimbulkan masalah kerugian dan hukum yang cukup serius.

Analisa merek mengatakan Twitter diperkirakan mengalami kerugian cukup besar yakni US$4-20 miliar atau Rp60-300 triliun.

“Butuh 15 tahun untuk mendapatkan ekuitas sebanyak itu di seluruh dunia, jadi kehilangan Twitter sebagai nama merek merupakan pukulan finansial yang signifikan,” kata Direktur Komunikasi merek Siegel+Gale, Steve Susi dikutip dari Fortune (29/7/2023).

Tidak hanya itu, diketahui dua perusahaan teknologi yang memiliki hubungan kurang baik dengan Elon, yakni Microsoft dan Meta sama-sama telah mendaftarkan merek dagang X jauh sebelum kemunculan merek X besutannya tersebut.

Microsoft telah lebih dulu mengantongi merek dagang X terkait dengan sistem permainan video Xbox sejak tahun 2003. Tak hanya Microsoft, perusahaan Meta juga memiliki merek dagang yang mencakup huruf “X” dan sudah didaftarkan pada 2019 lalu.

Merek dagang Meta untuk X putih-dan-biru berkaitan dengan “layanan jejaring sosial di bidang hiburan, game, dan pengembangan aplikasi”. Sementara merek dagang Microsoft terkait dengan konsol game Xbox-nya.

Pertarungan hukum atas hak kekayaan intelektual atas logo “X” mungkin tak terelakkan lagi. “Ada kemungkinan 100 persen bahwa Twitter akan dituntut atas hal ini oleh seseorang,” kata pengacara merek dagang, Josh Gerben dikutip dari Reuters.

Gerben mengatakan bahwa dirinya menghitung hampir 900 pendaftaran trademark aktif AS yang sudah mencakup huruf X, dan perusahaan-perusahaan ini tersebar di berbagai industri. Trademark ini melindungi hal-hal seperti nama merek, logo, dan slogan yang mengidentifikasi sumber barang.

Gerben menyebut bahwa Meta dan Microsoft kemungkinan besar akan menuntut Twitter jika mereka merasa bahwa merek baru tersebut melanggar batas ekuitas merek yang mereka bangun dalam letter tersebut.

Lantas, Bagaimana Sebenarnya Ketentuan Pendaftaran Merek?

Kasus perubahan logo Twitter yang diinisiasi oleh Elon Musk menjadi ‘X” telah menunjukkan betapa pentingnya proses penentuan dan pendaftaran merek yang tepat. Pasalnya, perubahan tersebut membawa potensi masalah hukum dan kerugian finansial bagi perusahaan.

Perlu diketahui bahwa di Indonesia sendiri, merek telah diatur dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (UU Merek).

Dimana berdasarkan UU tersebut, merek merupakan tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk dua dimensi dan/atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut sebagai pembeda dengan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Namun merek tersebut harus didaftarkan terlebih dahulu jika ingin mendapatkan perlindungan hukum atas hak merek dalam kegiatan perdagangan.

Yang menjadi perhatian lebih ialah bagaimana merek tersebut dapat didaftarkan. Dimana suatu merek tidak dapat didaftarkan jika merek tersebut terbukti:

  1. Bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum;
  2. Sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;
  3. Memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;
  4. Memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi;
  5. Tidak memiliki daya pembeda;
  6. Merupakan nama umum dan/atau lambang miliki umum; dan/atau
  7. Mengandung bentuk yang bersifat fungsional.

Bagaimana Jika Merek yang Didaftarkan Sama?

Seperti yang dijelaskan di atas, kebijakan Elon Musk untuk mengubah logo dan merek Twitter menjadi X dapat memiliki kemiripan atau kesamaan dengan merek-merek yang telah didaftarkan oleh Meta dan Microsoft.

Kemungkinan adanya kesamaan atau persamaan dalam merek-merek tersebut muncul dari penggunaan unsur dominan ‘X’. Meskipun merek-merek tersebut mungkin digunakan dalam konteks industri yang berbeda, namun ada peluang bahwa unsur tersebut dapat memberikan kesan persamaan dalam beberapa aspek.

Persamaan tersebut mulai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur, maupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek tersebut.

Terkait dengan persamaan tersebut, pendaftaran merek dapat ditolak dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Merupakan atau menyerupai nama atau singkatan nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak;
  2. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang, atau simbol atau emblem suatu negara, atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis pihak yang berwenang; atau
  3. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang.

Kontak KH

Demikian penjelasan mengenai isu perubahan logo Twitter oleh Elon Musk. Memang saat ini, kita seringkali menjumpai berbagai macam kasus sengketa merek dimana dalam kasus tersebut, merek yang dibuat satu perusahaan seringkali mirip atau memiliki persamaan dengan merek perusahaan lainnya.

BACA JUGA: Apa Itu Logo Merek Bisnis? Ini Manfaat dan Tips Membuatnya

Oleh karena itu, untuk menghindari hal serupa, penting untuk melakukan analisa merek terlebih dahulu supaya merek yang dibuat bisa memenuhi ketentuan yang berlaku dan pada saat pendaftaran pun tidak ditolak oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham.

Untuk melakukannya, Sobat KH bisa serahkan saja pada Kontrak Hukum. Kami menyediakan layanan analisa merek untuk memastikan bahwa nama merek yang ingin didaftarkan, logo merek atau bahkan bagaimana cara merek tersebut diucapkan belum terdaftarkan atau tidak memiliki kemiripan dengan merek-merek yang sudah terdaftar.

Jika sudah dipastikan aman, Sobat KH juga bisa sekaligus melakukan pendaftaran dan perpanjangan merek bersama konsultan HKI yang berkompeten dan terdaftar resmi, sehingga dijamin auto diterima oleh DJKI!

Yuk, permudah urusan merek bisnismu dengan kunjungi laman Layanan KH – Merek. Jika ada pertanyaan lainnya, konsultasikan saja dengan kami di Tanya KH ataupun melalui direct message (DM) ke Instagram @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.