Skip to main content

Pembuatan laporan harga pokok produksidengan tepat, bisa memudahkan kamu dalam mengetahui keuntungan bisnis
secara jelas. Dari laporan tersebut, kita dapat memperhitungkan harga jual, dan dengan mudah mengatur bagaimana strategi jual yang akan diterapkan. Sebelum kita memasuki cara pembuatan laporannya, mari kita pahami dulu mengenai harga pokok produksi beserta manfaatnya dan diikuti bagaimana cara menghitung harga pokok produksi yang seharusnya.

 

Apa itu Harga Pokok Produksi?

Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia, harga pokok produksi merupakan semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung serta biaya produksi tidak langsung, dengan perhitungan saldo awal dan saldo akhir barang dalam pengolahan. Harga pokok produksi menyatakan total biaya produksi untuk perusahaan selama periode waktu tertentu. Harga pokok produksi kerap kali disebut sebagai biaya produksi.

Jadi, secara garis besar harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan dialokasikan ke persediaan barang jadi untuk penjualan. Informasi dari harga pokok produk diperlukan untuk mengetahui laba atau rugi secara periodik sebuah perusahaan, dihitung melalui mengurangi pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga munculah jumlah pendapatan.

Manfaat Harga Pokok Produksi

Tidak hanya untuk mengetahui laba atak rugi secara periodik, informasi harga pokok produksi punya tiga manfaat lainnya bagi suatu perusahaan, seperti:

Memantau Realisasi Biaya Produksi

Dibandingkan dengan rencana produksi, manajemen lebih memerlukan informasi biaya produksi yang secara real dikeluarkan. Hal ini bertujuan untuk memantau apakah produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang di perhitungkan sebelumnya.

Menentukan Harga Jual Produk

Biaya produksi dihitung pada jangka waktu yang disesuaikan untuk menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk. Penentuan ini merupakan salah satu data yang dipertimbangkan di samping data biaya lain serta data non biaya.

Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan Dalam Neraca

Bagi biaya yang melekat pada produk jadi di tanggal neraca disajikan dalam harga pokok persedian produk jadi. Sedangkan biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

 

Komponen Biaya Dalam Kegiatan Produksi

Selain manfaat, Sobat KH juga wajib untuk mengetahui bahwa kegiatan produksi dalam bisnis memiliki tiga komponen biaya, yaitu:

  • Biaya Bahan Baku: Biasanya disebut dengan direct material, besaran nominal bahan baku wajib sesuai agar menghasilkan suatu output.
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung: Adalah seluruh biaya yang digunakan untuk membayar tenaga kerja yang dipekerjakan untuk memperoleh barang produksi suatu perusahaan.
  • Biaya Overhead Pabrik: Mengacu kepada segala bentuk biaya yang diperlukan dalam kegiatan memproduksi bahan baku, menjadi barang yang siap dijual.

 

Cara Untuk Menghitung Harga Pokok Produksi

Untuk menghitung harga pokok produksi setidaknya ada empat cara. Adapun rumus untuk perhitungan diawali dengan menghitung biaya bahan baku, biaya produksi, persediaan barang dan harga pokok penjualan. Berikut penjelasannya:

Menghitung Bahan Baku yang Digunakan

Rumus:Bahan baku yang digunakan = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku.

Menghitung Biaya Produksi

Rumus:Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi.

Menentukan Harga Pokok Produksi

Rumus:Harga pokok produksi = Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi.

Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Rumus:Harga pokok produksi + Persedian barang awal – Persediaan barang akhir.

 

Cara Membuat Laporan Harga Pokok Produksi

Nah, sesudah Sobat KH memahami beberapa hal penting yang ada pada harga pokok produksi. Barulah kita pelajari bagaimana cara membuat laporan harga pokok produksi untuk memudahkan jalannya bisnis kamu.

Menyusun Skedul Kuantitas:

Skedul kuantitas mencatat unit yang menjadi tanggung jawab dari masing-masing departemen yang menunjukkan arus fisik, mulai dari persediaan awal. Seperti, unit yang memulai di proses pada periode
berjalan, unit yang dikeluarkan baik yang ditransfer maupun yang hilang dan persediaan akhir.

Pertanggungjawaban Biaya Departemen:

Hal ini merujuk kepada semua biaya yang melekat pada persediaan awal dansemua biaya produksi yang terjadi pada periode yang bersangkutan. PerluSobat KH ingat, kalau semua biaya yang dipergunakan dalam proses produksi di suatu departemen, diakumulasikan dan dilaporkan menurut unsur biaya.

Menghitung Unit Ekuivalen dan Biaya Per Unit:

Unit persediaan dalam proses perlu dikonversi ke dalam unit yang
ekuivalen dengan barang jadi. Jadi Sobat KH perlu penaksiran penyelesaian masing-masing unsur biaya produksi.

Rekapitulasi Biaya:

Langkah keempat ini memastikan total biaya yang dikeluarkan sampai pada suatu departemen, dialokasikan untuk mengetahui berapa besar biaya per unit yang ditransfer dan berapa nilai persediaan yang tersisa.

Pengumpulan Biaya:

Jika kalkulasi biaya pesanan itu mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan kalkulasi biaya proses mengumpulkan biaya produksi per periode.

Perhitungan Harga Pokok Persatuan:

Pada langkah ini biaya pesanan merupakan perhitungan harga pokok produk per unit yang dihasilkan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan pada pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini umumnya dilakukan pada saat pesanan selesai diproduksi.

Nah, kalau untuk biaya proses adalah perhitungan harga pokok per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode tertentu, dengan jumlah unit produk yang dihasilkan pada periode bersangkutan. Perhitungan ini akan dilakukan pada setiap satuan periode,umumnya di akhir bulan.

 

Kontak KH

Seperti itu pembahasan mengenai harga pokok produksi yang begitu penting bagi sebuah perusahaan. Pasalnya perusahaan sangat memerlukan berbagai data dan informasi terkait dengan jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi, dengan tujuan bisa menentukan harga pokok produksi dan membuat laporannya.

Jika Sobat KH punya pertanyaan, ingin berkonsultasi, atau membutuhkan bantuan dalam penyusunan laporan harga pokok produksi. Tidak perlu khawatir, karena ada Kontrak Hukum yang siap membantu menyelesaikan permasalahan bisnis kamu dengan layanan legalitas, perpajakan, dan keuangan.

Kontrak Hukum mempunyai paket layanan bernama DiBA (Digital Business Assistant) untuk memudahkan Sobat KH dalam mengelola keuangan bisnis kamu, supaya lebih efektif, cepat, tepat dan efisien. Untuk mendapatkan layanan tersebut, kamu bisa segera mengunjungi laman kami di https://kontrakhukum.com/digital-assistant/  di sana pun tersedia informasi lengkap terkait dengan layanan DiBA.

Sobat KH juga bisa berkonsultasi langsung dengan Kontrak Hukum via link berikut Tanya KH, ataupun mengirim Direct Message (DM) di sosial media kami @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.