Skip to main content

Saat ini, media sosial merupakan platform yang banyak digunakan oleh bisnis dalam mempromosikan produknya. Selain menampilkan iklan di media sosial, salah satu cara untuk mempromosikan produk adalah dengan melakukan kerja sama dengan seseorang yang memiliki pengikut setia di media sosial atau biasa disebut influencer.

Ya, hanya bermodal jumlah followers yang banyak dan engagement seperti like, comment, atau views yang baik, mereka bisa menjadi role model bagi masyarakat dan “mempengaruhi” target konsumen untuk menggunakan produk atau jasa brand tertentu.

Hal itulah yang kini sering kali disebut dengan sistem endorsement. Secara sederhana, endorsement sendiri merupakan kegiatan untuk mendukung dan mempromosikan barang atau jasa yang bekerja sama dengan suatu pihak yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap pengikutnya di media sosial.

Nah, karena strategi pemasaran satu ini mengharuskan Sobat KH untuk bekerja sama dengan influencer, maka Sobat KH membutuhkan kontrak perjanjian kerja sama influencer.

Lalu, hal apa saja yang perlu diperhatikan dan dinegosiasikan dengan influencer agar mendapatkan hasil yang menguntungkan terutama bagi bisnismu? Bagaimana cara membuat kontrak perjanjian kerja sama influencer tersebut? Cek langsung penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Perjanjian Kerja Sama Influencer?

Perjanjian kerja sama Influencer atau kontrak endorsement adalah perjanjian kerja sama antara suatu brand atau bisnis dengan influencer, yang tujuannya untuk mempromosikan suatu produk atau jasa di media sosialnya.

Biasanya, surat perjanjian kerja sama influencer ini memiliki format yang sama dengan Memorandum of Understanding (MoU). Secara sederhana, adanya kontrak perjanjian ini dapat menjadi bukti tertulis yang dapat menunjukan adanya persetujuan dari dua pihak atau lebih untuk berkolaborasi.

Dalam perjanjian kerja sama ini biasanya berisi deskripsi dari sebuah proyek yang akan dilakukan, disertai dengan bentuk kontribusi dari masing-masing pihak.

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Perjanjian Kerja Sama Influencer

Sebelum membuat surat perjanjian kerja sama dengan influencer, ada baiknya Sobat KH memperhatikan beberapa hal berikut ini:

Pilihlah Influencer yang Sesuai dengan Target Konsumen

Banyak pebisnis yang memilih influencer hanya berdasarkan jumlah pengikut yang besar. Padahal, tidak semua influencer dengan jumlah pengikut tinggi memiliki “pengaruh” bagi bisnis. Hal ini biasanya terjadi karena perbedaan target konsumen dengan pengikut yang mereka miliki.

Misalnya, bisnismu bergerak di bidang kuliner yang khusus menyajikan makanan Korea. Maka, Sobat KH dapat mencari influencer penggemar Korea khususnya yang usianya sesuai dengan target konsumen-mu. Sehingga kampanye pemasaran yang Sobat KH jalankan lebih tepat sasaran.

Jadi, sebelum memutuskan influencer mana yang akan diajak kerja sama, ada baiknya Sobat KH melakukan riset terlebih dahulu. Untuk menentukan influencer yang tepat bagi bisnis, Sobat KH bisa menggunakan rumus 3R yaitu:

  • Relevance (Relevansi): Influencer yang membagikan konten dan hal yang relevan dengan bisnis dan target konsumen-mu
  • Reach (Jangkauan): Jumlah orang yang secara potensial dapat dijangkau melalui influencer dan mampu memberi nilai bagi bisnismu
  • Resonance (Resonansi): Tingkat engagement potensial yang dapat diciptakan dengan audience, serta relevan dan bernilai untuk produk bisnismu

Buat Perjanjian Kerja Sama Dalam Jangka Panjang

Saat ini, Influencer marketing sudah harus dibuat sebagai Influencer Relations. Dimana, peran influencer bukan lagi sebagai ‘promotor’, melainkan mengarah pada pembentukan hubungan dengan influencer.

Sehingga, ada baiknya Ketika Sobat KH ingin menggunakan jasa influencer, buatlah perjanjian kerja sama dalam jangka Panjang. Hal ini akan berdampak baik dan dapat menciptakan kredibilitas yang tinggi bagi brand atau produk tersebut.

Libatkan Influencer Sebagai Bagian Dari Customer Journey

Banyak bisnis yang menggunakan influencer untuk meningkatkan penjualan tanpa memperhatikan aspek lainnya yang ternyata tak kalah penting. Dimana seharusnya influencer merupakan orang yang mendampingi konsumen dan menjadi bagian dari customer journey.

Mulai dari brand awareness, keputusan pembelian, hingga dorongan bagi konsumen untuk melakukan pembelian ulang atau bahkan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain.

Jadi, Ketika Sobat KH ingin menggunakan jasa influencer, berilah mereka kebebasan untuk mempromosikan produkmu selama tidak melanggar batas-batas yang ada.

Mintalah influencer tersebut untuk menceritakan produkmu dengan gaya khas mereka untuk membuat target konsumen tertarik dan masuk ke dalam cerita yang mereka sampaikan di media sosial.

Negosiasikan Biaya dengan Detail

Setelah melakukan riset mengenai tipe influencer yang cocok bagi bisnismu, hal lain yang tak kalah pentingnya untuk disepakati dari awal kerja sama adalah biaya. Biasanya, biaya influencer dihitung berdasarkan jenis posting, berapa kali post tersebut diunggah, dan di platform apa saja produkmu dipasarkan.

Namun, tidak menutup kemungkinan apabila ada influencer yang tidak dibayar dengan uang, namun menggunakan imbalan lain, misalnya dengan cara-cara berikut ini:

  • Mengirim sampel produk kepada influencer secara gratis untuk diulas
  • Menawarkan influencer untuk bertukar post
  • Mengirim produk untuk digunakan influencer sebagai hadiah atau giveaway untuk para pengikutnya

Bagaimana Cara Membuat Perjanjian Kerja Sama Influencer?

Jika Sobat KH sudah berhasil menemukan influencer yang sekiranya cocok dan melakukan negosiasi sesuai dengan kesepakatan yang diinginkan, maka tahapan selanjutnya adalah membuat perjanjian kerja sama influencer itu sendiri.

Perjanjian kerja sama ini perlu disusun secara bersama-sama oleh pemilik bisnis dan influencer agar tercapai kesepakatan dan saling memenuhi kewajiban tanpa adanya paksaan.

Lalu, Sobat KH bisa mencantumkan hal-hal yang telah disepakati tersebut ke dalam surat perjanjian kerja sama. Sama halnya dengan perjanjian kerja sama lainnya, perjanjian dengan influencer biasanya berisi mengenai kesepakatan yang mengatur hak dan kewajiban para pihak.

Misalnya, influencer menawarkan untuk mengunggah dua post berupa foto di Instagram sebanyak seminggu sekali selama sebulan. Berarti, influencer tersebut memiliki kewajiban untuk mengunggah post sesuai dengan waktu yang ditentukan dan standar yang diminta oleh Sobat KH sebagai pemilik brand.

Adapun sebagai pengguna jasa influencer, Sobat KH memiliki kewajiban untuk membayar biaya jasa kepada influencer setelah mereka menunaikan kewajibannya.

Selain itu, perjanjian kerja sama influencer juga haruslah memenuhi empat syarat sah perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata, yaitu:

Adanya Kesepakatan Para Pihak

Kesepakatan antara pemilik bisnis dan influencer terkait isi yang tertuang dalam perjanjian. Artinya, tidak dibuat atas dasar paksaan.

Adanya Kecakapan Membuat Perjanjian

Pemilik bisnis dan influencer merupakan orang yang cakap hukum (dewasa) menurut peraturan perundang-undangan terkait.

Adanya Sebab-Sebab Tertentu

Meliputi hal-hal yang dijanjikan, serta terkait hak dan kewajiban yang diuraikan secara jelas.

Adanya Sebab yang Halal

Tidak berseberangan dengan hal-hal yang diatur oleh peraturan perundang-undangan.

Manfaat Membuat Perjanjian Kerja Sama Influencer

Membuat perjanjian kerja sama perlu dilakukan agar perjanjian antara pemilik produk atau jasa dan influencer sah secara hukum dan sama-sama terlindungi jika salah satu pihak melanggar kesepakatan. Tidak hanya itu, kontrak perjanjian kerja sama juga memiliki beberapa manfaat lainnya seperti:

Sebagai Alat Untuk Memantau dan Mengontrol

Maksudnya, dengan adanya kontrak perjanjian, maka Sobat KH dapat dengan mudah memantau dan mengontrol apakah influencer tersebut sudah melakukan apa yang dijanjikan atau belum, ataukah malah melanggar hal-hal yang disepakati dalam kontrak.

Untuk Mencegah Timbulnya Masalah di Kemudian Hari

Dengan adanya perjanjian, maka masing-masing pihak dapat mengetahui hak dan kewajibannya, sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan suatu hubungan bisnis.

Untuk Menentukan Cara Penyelesaian Masalah

Misalnya, para pihak memilih untuk menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan atau musyawarah terlebih dahulu. Namun jika tidak, para pihak bisa memilih untuk menyelesaikan melalui jalur pengadilan.

Sebagai Alat Bukti Jika Terjadi Perselisihan

Hubungan bisnis tidak selamanya berjalan mulus, sangat mungkin terjadi ingkar janji, tidak melakukan apa yang telah dijanjikan, dan melanggar kontrak yang telah dibuat. Sehingga dengan adanya kontrak perjanjian, dapat menjadi alat bukti tertulis untuk menggugat pihak yang ingkar janji atau Wanprestasi.

Kontak KH

Membuat perjanjian kerja sama mungkin menjadi hal yang sulit, terutama bagi pemilik bisnis yang belum memahami risiko-risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Apalagi jika Sobat KH menggunakan jasa influencer, risiko terhadap reputasi brand dan produk yang dijual lebih tinggi. Jika reputasi brand-mu rusak karena influencer, maka Sobat KH bisa kehilangan kepercayaan target konsumen dan berpengaruh terhadap penjualan-mu.

BACA JUGA: Siapa Bilang TikTok Hanya untuk Hiburan?

Oleh karena itu, Kontrak Hukum hadir untuk membantu Sobat KH mengurangi risiko yang terjadi lewat perjanjian kerja sama tersebut. Dengan Kontrak Hukum, Sobat KH dapat dengan mudah membuat perjanjian kerja sama sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Jadi, segera buat perjanjian kerja sama bisnismu di Kontrak Hukum dengan kunjungi laman ini. Jika ada pertanyaan seputar bisnis lainnya, Sobat KH juga bisa konsultasikan secara gratis melalui Tanya KH serta melalui Direct Message (DM) ke Instagram @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.