Skip to main content

Apa yang terlintas dalam pikiran Sobat KH saat mendengar kata Mixue? Ya, nama gerai es krim asal Cina ini memang tengah viral menjadi perbincangan masyarakat Indonesia.

Pasalnya, gerai Mixue yang mulai buka di Indonesia pada tahun 2020 itu, kini ada dimana-mana. Bahkan, marak gurauan warganet yang bilang “Jangan tinggalkan ruko atau rumah kalian, nanti pulang-pulang jadi toko Mixue”.

Padahal, gerai es krim ini baru dua tahun masuk ke Indonesia dan hanya dalam kurun waktu tersebut, Mixue sudah berhasil membuka kurang lebih 300 gerai yang tersebar di seluruh wilayah seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, Denpasar, Yogyakarta, dan masih banyak lagi.

Melihat fenomena tersebut, banyak juga masyarakat yang bertanya-tanya, mengapa gerai Mixue bisa viral dan sukses membuka cabang dimana-mana?

Nah untuk menjawab rasa penasaran tersebut, pada artikel kali ini kita akan membahas apa sebenarnya rahasia dibalik viralnya dan suksesnya bisnis Mixue di Indonesia. Yuk, simak artikelnya sampai akhir, ya!

Sejarah Mixue

Dilansir dari laman resmi Mixue, bisnis es krim ini didirikan pada tahun 1997 oleh Zhang Hangcao. Dengan bermodalkan 4000 yuan atau sekitar Rp7 juta pada masa itu, Zhang mendirikan kedai kecil di Distrik Zhengzhou, Henan, Tiongkok untuk memulai bisnis Mixue nya ini.

Bisnisnya memang tidak berjalan mulus dan kerugian kerap ia dapatkan. Namun kemudian, es krim buatannya ini disukai banyak orang dan akhirnya ia berhasil membuka cabang di Tiongkok pada tahun 2006.

Seiring berjalannya waktu, Zhang berhasil mengembangkan bisnis es krimnya menjadi sebuah perusahaan bernama PT. Zhisheng Pacific Trading. Dimana untuk memperluas jangkauannya, perusahaan ini juga menawarkan model franchise atau kemitraan dengan menjanjikan keuntungan yang cukup tinggi bagi bagi para pelaku usaha yang ingin berbisnis dengannya.

Dari model bisnis franchise ini, Mixue telah berhasil membuka setidaknya 20.000 gerai di China dan 1.000 gerai yang tersebar di Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Rahasia Suksesnya Franchise Mixue di Indonesia

Seperti yang sudah dijelaskan, perusahaan Mixue menawarkan model bisnis franchise bagi para pelaku usaha yang ingin mencoba peruntungan lewat bisnis es krim ini.

Nah di Indonesia sendiri, gerai Mixue pertama kali buka di Cihampelas Walk (Ciwalk), Bandung. Sejak awal kemunculannya, es krim ini memang banyak digemari masyarakat Indonesia.

Mixue menjadi incaran masyarakat karena harga produknya yang murah-meriah. Satu cone es krim Mixue dibanderol dengan harga Rp8 ribu, sedangkan minumannya lainnya dengan harga mulai dari Rp10 ribu.

Sebetulnya jika bicara murah, banyak juga yang lebih murah khususnya brand lokal. Namun, karena brand ini memang “diimpor” langsung dari Tiongkok, menjadi cukup menarik karena mereka mampu mematok harga yang sangat bersaing dan terjangkau di kalangan menengah kebawah khususnya.

Tingginya minat masyarakat terhadap Mixue semakin membuat perkembangan bisnis ini semakin masif. Dimana pelanggan terus berdatangan dan mendorong cabang franchise Mixue di Indonesia semakin berkembang pesat.

Makin banyak cabang, berarti makin banyak pasar yang digarap dan makin banyak pelanggan yang digaet. Ini sekaligus membuat merek Mixue saat ini menjadi top of mind untuk kategori es krim dan minuman di Indonesia.

Lantas, apa sebenarnya rahasia dibalik suksesnya bisnis franchise Mixue di Indonesia?

  1. Harga Terjangkau

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu alasan utama mengapa sejak awal kemunculannya, Mixue digemari masyarakat Indonesia adalah karena harganya yang sangat terjangkau.

Dibandingkan dengan kompetitornya, harga yang diberikan Mixue relatif lebih rendah atau kompetitif, namun tetap didukung oleh rasa yang enak, kemasan yang bagus, serta desain gerai yang menarik sehingga membuatnya tidak hanya terjangkau, namun juga layak (worthy) untuk dibeli.

Dengan harga yang ditawarkan tersebut, brand Mixue bisa menjangkau hingga ke banyak daerah di Indonesia. Harga terjangkau ini juga menjadi strategi yang sangat baik karena bisa menjangkau pasar yang lebih besar dengan kondisi perekonomian saat ini

  1. Menyasar Target Pasar Menengah Kebawah

Menerapkan strategi pricing yang rendah, Nampak jelas  bahwa Mixue menyasar target pasar menengah kebawah yang menjadi proporsi terbesar dari populasi masyarakat Indonesia saat ini.

Dilansir dari pandaily,com, Sebagian besar pelanggan Mixue adalah golongan pelajar dan pekerja. Dimana kalangan ini memiliki satu fitur terpenting yakni sensitivitas harga. Mixue berhasil mengatasi kebutuhan tersebut dengan memberikan harga jual yang sesuai.

  1. Memiliki Produk yang Bagus

Di saat yang sama, para pelanggan yang menjadi target pasar Mixue pun merasa sangat senang karena selain harganya yang jelas ramah di kantong, mereka bisa mendapatkan pengalaman produk yang terkesan premium.

Hal ini bisa dilihat dari kemasan produk yang bagus dan sedotan yang juga dibungkus plastic sehingga terkesan bersih, rasanya enak, dan bahan-bahan bakunya yang segar. Ini tentu menjadi alasan mengapa Mixue begitu digemari dan mendapatkan respon pasar yang sangat positif.

  1. Aktif Melakukan Komunikasi Brand

Di Indonesia, kegiatan komunikasi brand nya mungkin tidak terlalu masif dilakukan karena dengan banyaknya gerai yang buka, sudah menjadi point of branding tersendiri bagi Mixue.

Belum lagi dari segi harga, varian rasa, dan kemasan membuat image dari Mixue ini bisa dibangun dengan sangat cepat tanpa aktivitas branding yang masif. Namun selain itu, yang menjadi ciri khas tersendiri dari brand Mixue saat ini yaitu ikon Raja Salju yang juga tengah viral di berbagai platform sosial media.

  1. Kemampuan Distribusi dan Rantai Pasok

Harga yang murah kemudian mendongkrak volume perusahaan sehingga Mixue bisa membeli bahan baku dalam volume besar dengan harga yang lebih murah. Mixue kemudian menekan biaya produksi lebih rendah lagi dengan membangun rantai pasokan sendiri dan mengelola sendiri proses produksi bahan baku, pergudangan, dan logistik.

Pada tahun 2014, Mixue telah mampu mendirikan pusat logistiknya sendiri yang kapasitasnya memungkinkan untuk menyuplai seluruh gerai yang ada setiap hari. Cara ini jelas memotong perantara pihak ketiga dan menjaga biaya logistik menjadi sangat rendah.

  1. Terus Berinovasi

Rahasia sukses lainnya dari bisnis Mixue adalah konsisten melakukan berbagai inovasi pengemabangan produk. Dari yang awalnya hanya menjual es krim, kemudian menambahkan menu lainnya seperti teh susu, boba, buah, dan berbagai inovasi lainnya.

Ini baru dari sisi inovasi produk, belum lagi inovasi dari sisi rantai pasokan, teknologi, dan modal bisnis yang membuat Mixue bisa terus tumbuh pesat dan menjadi bisnis besar seperti saat ini.

  1. Tumbuh Cepat dengan Franchise

Ini menjadi salah satu strategi yang cukup ciamik untuk memperluas pasar dengan cepat dan banyak yaitu memberikan lisensi merek (kemitraan) secara individual maupun perusahaan. Konsep franchise ini juga membuat Mixue dapat menggarap pasar yang sangat besar dari berbagai kalangan di berbagai daerah.

Apalagi biaya franchise nya masih tergolong standar yakni sekitar Rp300 juta dengan potensi penjualan yang cukup potensial karena segmentasi yang digarapnya sangat luas, jika mengacu pada harga jual yang ditetapkan.

  1. Manajemen Franchise yang Efisien

Selain memperbanyak kemitraan, Mixue juga berupaya untuk selalu menjaga kualitas dari seluruh gerai yang ada. Hal inilah yang menjadikan franchise Mixue bukan hanya banyak, namun juga efisien.

Untuk memastikan SOP dari setiap gerai tetap terjaga, Mixue menyediakan tempat pelatihan untuk menyempurnakan manajemen dan sistem operasinya. Seperti untuk menyediakan dukungan efektif dari pemilihan gerai, renovasi gerai, pelatihan staf, manajemen gerai, pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras gerai.

Manajemen dan sistem operasi yang efisien inilah yang kemudian membuat franchise Mixue mampu mempertahankan volume penjualan perusahaan tetap tinggi.

  1. Pengembalian Modal Usaha Relatif Cepat

Dengan keseluruhan konsepnya yang menarik, Mixue menjanjikan performa keuangan yang juga tak kalah menarik. Dengan percaya diri, Mixue mematok Pay Back Period atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai balik modal yaitu 12-24 bulan.

Sebetulnya hal ini relatif standar untuk ukuran gerai minuman, namun dari beberapa info yang didapatkan, banyak juga mitra yang bisa mencapai Pay Back Period di bawah satu tahun sehingga membuat franchise dari Mixue ini semakin menarik.

Itulah ulasan mengenai rahasia dibalik suksesnya bisnis franchise Mixue di Indonesia. Setelah memahami strategi bisnis yang mereka jalankan, apakah Sobat KH juga tertarik untuk memanfaatkan peluang bisnis dengan membuka franchise Mixue?

Kontak KH

Hal terpenting dalam menjalankan bisnis franchise atau membeli lisensi waralaba Mixue ini, Sobat KH harus memperhatikan beberapa hal salah satunya dokumen legalitas.

Kenapa dokumen legalitas begitu penting? Pasalnya, menjalankan bisnis franchise tidak membebaskan seseorang dari risiko bisnis sepenuhnya, malahan jika tidak taat legalitas bisa terancam mengalami kerugian.

BACA JUGA: 5 Ide Bisnis Franchise Non Makanan Paling Menjanjikan, Berani Coba?

Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai cara kerja dan legalitas dalam bisnis franchise, Sobat KH bisa kunjungi laman https://kontrakhukum.com/article/cara-kerja-bisnis-franchise.

Masih memiliki pertanyaan seputar bisnis franchise dan kebutuhan legalitasnya? Konsultasikan saja dengan Kontrak Hukum melalui link berikut Tanya KH ataupun mengirimkan Direct Message (DM) ke Instagram @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.