Skip to main content

Seperti yang kita ketahui, batik merupakan ciri khas identitas dan salah satu kekayaan bangsa Indonesia. Tidak hanya terkenal di dalam negeri, batik juga sudah populer di kancah internasional. Dunia internasional kini semakin memberikan apresiasi lebih pada produk-produk asli Indonesia ini.

Jenis batik baru pun kini mulai bermunculan. Tidak hanya batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulis, batik jenis lainnya pun mulai marak diproduksi dan dijual seperti batik cap dan batik cetak. Dianggap sebagai komoditas yang memiliki keunggulan di pasar domestik maupun internasional, bisnis ekspor batik pun menjadi peluang besar bagi para pelaku usaha untuk memperluas akses pasar dan memperoleh keuntungan menjanjikan.  Terlebih lagi, di tengah pandemi Covid-19, pasar ekspor batik Indonesia pada periode Januari-Juli 2020 tercatat meningkat menjadi $21,54 juta dibandingkan pada semester I tahun 2019 yang senilai $17,99 juta.

Persyaratan Legalitas untuk Ekspor

Nah, jika tertarik untuk menjalankan bisnis ekspor batik, kamu perlu memahami apa saja tips dan hal-hal yang kamu persiapkan sebelum memutuskan ingin menekuni bisnis yang satu ini. Hal ini karena bisnis ekspor tekstil lebih kompleks dibandingkan lokalan, baik dari sisi kualitas produk, komunikasi, teknik dan strategi, pengemasan, dan pengiriman. Sehingga kamu perlu mempertimbangkan jalur ekspor yang tepat dengan produk serta fasilitas pembayaran dan ketersediaan stok agar jalannya bisnis bisa lancar.

Tidak kalah pentingnya, kamu juga perlu memperhatikan persyaratan administrasi, kemampuan manajerial yang tinggi, konsisten, serta memahami persyaratan standar legal ekspor yang perlu dipenuhi. Lalu, apa saja yang harus kamu perhatikan sebelum memulai bisnis ekspor batik?

  • Tingkatkan Kualitas Produk

Meningkatkan kualitas produk merupakan tips utama yang harus kamu perhatikan ketika melakukan bisnis ekspor batik. Pastikan produk batik yang kamu ekspor adalah produk yang kualitasnya memenuhi standar nasional dan internasional.

  • Daftarkan Merek Dagang ke DJKI

Setelah kualitas produk sudah dipastikan terjamin, maka selanjutnya kamu perlu mendaftarkan merek dagang. Sama halnya dengan bisnis ekspor batik, tentu produk yang akan kamu jual ke luar negeri harus memiliki perlindungan hukum melalui merek dagang agar merek tersebut tidak digunakan pihak lain dan terjamin orisinalitasnya.

Untuk melakukannya, kamu bisa mendaftarkan merek dagang kamu ke Ditjen Kekayaan Intelektual (DJKI) melalui laman http://dgip.go.id. Kamu hanya memerlukan data diri ataupun data perusahaan, etiket/label merek, serta kemudian melakukan pembayaran PNBP.

  • Riset Negara Target

Setelah produk yang akan kamu ekspor memenuhi standar dan terdaftar merek dagang, kamu bisa memulai untuk melakukan riset target negara tujuan untuk menjual produk batik. Dalam melakukan riset, kamu juga perlu mencari tahu mengenai tingkat kebutuhan masyarakat mancanegara terhadap produk kamu.

  • Menentukan Sistem Pembayaran Internasional

Hal yang harus kamu perhatikan dalam berbisnis ekspor batik adalah menentukan metode atau sistem pembayaran dari konsumen. Terlebih lagi dengan bisnis ekspor, kamu harus memperhatikan nilai tukar, waktu proses, hingga persyaratan yang diperlukan.  Dalam prosesnya, mengirim dan menerima uang dari luar negeri akan dikenakan biaya transfer, berdurasi satu hingga lima hari kerja, serta memerlukan data dan informasi dari penjual dan pembeli agar mencegah terjadinya kesalahan dalam proses transfer.

  • Memilih Perusahaan Cargo

Pilihlah perusahaan cargo yang memiliki izin dan lisensi resmi agar pengiriman lebih terjamin dan terpercaya. Kamu juga dapat memilah perusahaan cargo yang memberi pengiriman sesuai jadwal dan durasi, serta memiliki armada yang lebih lengkap.

  • Perhatikan Ketentuan Pemerintah tentang Ekspor

Terkait komoditas batik, sudah dikembangkan ratusan standar internasional pada produk tekstil;. Tidak hanya itu, berbagai negara juga sudah mengembangkan standar yang wajib dipatuhi oleh eksportir tekstil, khususnya pada bahan-bahan tertentu yang tidak diperbolehkan dalam proses pengolahan.

Oleh karena itu, penting sekali bagi kamu selaku eksportir untuk mengetahui standar pada masing-masing target negara. Tidak hanya itu, kamu juga perlu memperhatikan pelabelan yang berlaku berbeda di tiap negara. Biasanya terdapat dua hal utama dalam pelabelan tekstil, yaitu perlu terdapat penjelasan komposisi bahan, dan perlu terdapat bagaimana produk dirawat sehari-hari seperti dalam pencucian dan penyetrikaan.

  • Menyiapkan Dokumen Legalitas Ekspor

Hal penting yang harus kamu persiapkan dalam melakukan bisnis ekspor batik adalah dokumen legalitas seperti NPWP, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan lain-lain. Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan dokumen lainnya seperti surat pernyataan mutu, surat keterangan asal, polis asuransi, pemberitahuan ekspor barang, kontrak penjualan, faktur penjualan, dan lainnya.

Demikian beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dan lakukan jika ingin melakukan bisnis ekspor batik. Selain peluang keuntungannya yang menjanjikan, dengan menjadi eksportir batik juga berarti kamu turut menginspirasi perekonomian UMKM di tengah pandemi dan turut melestarikan kebudayaan Indonesia.

Bagaimana sobat KH, sangat menarik bukan? Nah, bagi kamu yang ingin atau sedang menjalankan bisnis ekspor batik dan memerlukan konsultasi serta dokumen legalitas, sobat KH bisa segera hubungi Kontrak Hukum.

ASPIRE sebagai Solusi Operasional Pembayaran Internasional

Selain memerlukan tips dan dokumen legalitas, dalam menjalankan bisnis ekspor batik tentu memerlukan operasional keuangan lintas negara.

Dalam proses pembayaran internasional, mengirim dan menerima uang dari luar negeri akan dikenakan biaya transfer. Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan biaya tukar yang berlaku.

Namun seiring dengan kemajuan teknologi, proses operasional pembayaran internasional pun banyak dimudahkan. Terdapat beberapa aplikasi teknologi finansial yang dapat dipilih dan digunakan untuk memudahkan proses operasional pembayaran internasional bisnis kamu, salah satunya ASPIRE.

ASPIRE adalah aplikasi solusi operasional keuangan asal Singapura, yang saat ini sudah beroperasi di berbagai negara, termasuk Thailand, Vietnam dan Indonesia. Salah satu produk ASPIRE adalah Aspire Business Account.

Dengan transaksi ke berbagai negara melalui ASPIRE, kamu tidak perlu khawatir tentang biaya transfer yang akan dikeluarkan, karena biaya Foreign Exchange (Forex atau Fx) lewat ASPIRE itu lebih hemat dibanding yang lain. Selain itu, ASPIRE menyediakan layanan mengirim dan menerima pembayaran internasional dalam USD, serta kamu bisa juga menggunakan 30 lebih mata uang asing di 130 lebih negara di dunia.

Tidak hanya itu, transaksi antar negara lewat ASPIRE itu menawarkan kurs FX yang kompetitif, dijamin hingga 4x lebih murah dari bank.

ASPIRE sendiri merupakan bagian dari product bundling layanan bisnis Kontrak Hukum. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai produk ASPIRE ini, Sobat KH bisa langsung mengunjungi laman berikut di https://aspire.link/kontrakhukum.

Nah, jika menjadi anggota premium di ASPIRE, kamu bisa menikmati tawaran 10x transfer internasional gratis loh. Buruan daftar, penawaran ini hanya ada tahun 2022 saja.*

Untuk melihat layanan prima lainnya, kamu bisa segera kunjungi laman https://kontrakhukum.com/menjalankan-usaha/ atau hubungi Kontrak Hukum via link berikut ini Tanya KH.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.