Skip to main content

Sobat KH ingin membangun usaha yang berfokus di kegiatan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)? Mungkin jenis usaha ekstraktif bisa menjadi pilihan. Melihat kekayaan alam Indonesia yang sangat berlimpah, tak heran bila jenis usaha ekstraktif bisa menjadi pilihan yang menjanjikan baik bagi para pelaku perseorangan maupun perusahaan.

Untuk mengenal lebih dalam mengenai usaha ekstraktif ini, yuk simak penjelasan berikut!

Apa Itu Usaha Ekstraktif?

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, usaha ekstraktif adalah kegiatan usaha yang bergerak di bidang pengelolaan SDA, mulai dari pengambilan bahan baku alami, hingga pembuatan produk di pabrik.

Usaha ekstraktif umumnya dilakukan di area yang kaya akan SDA. Tidak hanya itu, usaha ini juga memerlukan bahan baku dan alat produksi yang memadai. Sehingga penting bagi penggiat usaha ekstraksi untuk mengetahui lingkungan dari SDA itu sendiri agar stok bahan terjaga dan terawasi.

Dalam menjalankan pekerjaannya, usaha ekstraktif tidak semata-mata hanya mengeksplorasi dan mengambil SDA, namun juga bertanggung jawab dalam menjaga dan mengolahnya agar menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Oleh karena itu, usaha ekstraktif ini memerlukan pengawasan dan penerapan kebijakan khusus dalam pelaksanaannya. Tenaga ahli juga sangat dibutuhkan bagi kelangsungan pengolahan suatu produk dan memastikan kualitas produk tersebut.

 

Ciri-Ciri Usaha Ekstraktif

Berdasarkan proses kegiatannya, usaha ekstraktif ini mempunyai ciri-ciri dan karakter unik tersendiri yang membedakannya dengan jenis usaha lain. Ciri-ciri dari usaha ekstraktif antara lain:

Mencari Peruntungan dari Hasil Alam

Seperti jenis lainnya, kegiatan usaha dilakukan untuk mengambil keuntungan. Namun yang membedakan adalah, jenis usaha ekstraktif ini mengambil peruntungan dari hasil alam.  Namun proses pengolahannya tetap dijalankan sesuai dengan prinsip ekonomi, yakni berdagang untuk menguntungkan semua pihak.

Bahannya Langsung Diambil dari Alam

Di samping mengambil keuntungan, usaha ekstraktif juga memiliki ciri unik lainnya yaitu dalam sumber keuntungannya sendiri, dimana usaha ini mengambil bahan langsung dari alam.

 

Jenis-Jenis Usaha Ekstraktif

Setelah mengenal apa itu usaha ekstraktif beserta ciri-cirinya, sobat KH juga perlu mengetahui apa saja jenis-jenis dari usaha ekstraktif itu sendiri. Hal ini mengingat kegiatan pada usaha ekstraktif mengandalkan proses pengolahan SDA, sehingga pastinya berbeda cara pengolahan dan hasilnya.

Berdasarkan sektor pengerjaannya, jenis-jenis usaha ekstraktif adalah sebagai berikut:

Usaha Ekstraktif Bidang Pertanian

Di Indonesia, pertanian merupakan bidang usaha yang berpotensi besar untuk dimaksimalkan oleh masyarakat sebagai salah satu sumber penghasilan. Terlihat dari banyaknya masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Hal ini juga didukung oleh alam yang subur dan menjanjikan untuk dikembangkan.

Usaha Ekstraktif Bidang Peternakan

Peternakan disebut juga sebagai salah satu jenis usaha ekstraktif karena mengembangkan hewan ternak untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Beberapa hewan ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan usaha antara lain kambing, kuda, sapi, kerbau, bebek, ayam, kalkun, dan lain-lain.

Usaha Ekstraktif Bidang Perkebunan

Perkebunan merupakan salah satu usaha ekstraktif yang memanfaatkan tanaman tertentu untuk kemudian dikelola dan dipasarkan menjadi produk yang lebih bernilai. Untuk mengelolanya dibutuhkan ilmu pengetahuan, teknologi, modal, dan manajemen yang mumpuni agar semua pihak dapat merasakan keuntungannya.

Usaha Ekstraktif Bidang Perikanan Laut

Laut adalah salah satu SDA terbesar yang ada di Indonesia. Dimana di dalamnya, terdapat ribuan hingga jutaan biota laut yang dapat diambil manfaatnya. Kegiatan usaha ekstraktif di bidang perikanan laut umumnya berupa penangkapan, pengemasan, dan pendistribusian ikan.

Usaha Ekstraktif Pembuatan Garam

Selain dari biota yang ada, air di lautan sendiri dapat dijadikan ladang usaha lainnya yakni usaha pembuatan garam. Usaha yang satu ini memanfaatkan air laut dengan cara mengeringkannya menjadi kristal-kristal garam.

Namun selain dari laut, pembuatan garam juga bisa dilakukan dari darat dimana penambangannya mirip pertambangan batu. Seperti garam himalaya atau himalayan salt yang dikenal sangat baik untuk kesehatan.

Usaha Ekstraktif Bidang Kehutanan

Jenis usaha yang satu ini juga termasuk kedalam salah satu contoh usaha ekstraktif karena memanfaatkan hasil hutan untuk kemudian diolah menjadi berbagai macam produk seperti kertas, mebel, hingga bahan bangunan. Selain itu, hasil hutan lainnya seperti tanaman dan getah karet juga dapat dimanfaatkan dan menghasilkan keuntungan.

Usaha Ekstraktif Bidang Pertambangan

Jenis usaha ekstraktif selanjutnya adalah pada bidang pertambangan. Dimana kegiatannya meliputi penyelidikan, analisa kelayakan, eksplorasi wilayah, konstruksi, hingga pengolahan bahan baku. Di Indonesia sendiri, usaha pertambangan meliputi tambang seperti tembaga, emas, nikel, batu bara, minyak bumi, dan gas alam, hingga pasir.

 

Fungsi Usaha Ekstraktif

Setelah mengetahui jenis-jenis usaha ekstraktif, bisa kita pahami bahwa usaha ini memiliki beberapa fungsi. Fungsi usaha ekstraktif ini antara lain sebagai berikut:

Memanfaatkan SDA

Fungsi utama dari adanya kegiatan ekonomi yang satu ini yaitu untuk mengolah SDA ataupun kekayaan alam sampai menjadi produk yang kaya akan manfaat.

Meningkatkan Keuntungan

Dengan memanfaatkan dan mengolah SDA, secara otomatis akan mendatangkan sebuah keuntungan. Perusahaan dalam jenis usaha ekstraktif ini kebanyakan akan memperoleh keuntungan yang besar. Hal tersebut dikarenakan produk yang dihasilkan selalu diperlukan dan dicari oleh masyarakat.

Sebagai Alternatif

Usaha ekstraktif akan memberikan alternatif untuk kebutuhan manusia. Dimana produk yang dihasilkan dari pengolahan kekayaan alam bisa menjadi kebutuhan substitusi sehingga masyarakat dapat memenuhi semua kebutuhan mereka.

Menikmati SDA

Tidak hanya berfungsi untuk mengolah SDA ataupun kekayaan alam saja, tapi hasil yang nantinya akan diedarkan di tengah masyarakat dapat dinikmati bersama. Dengan ini, kekayaan alam yang tersedia tidak akan terbuang secara sia-sia.

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa usaha ekstraktif ini penting bagi ketersediaan bahan baku di pasar karena kegiatan usahanya yang memanfaatkan SDA untuk dikelola dan dimanfaatkan hingga menghasilkan keuntungan.

Selain memanfaatkan SDA ke arah yang lebih positif, usaha ekstraktif ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan menekan angka pengangguran. Hal ini karena di dalam mengelola SDA yang ada, juga membutuhkan tenaga dan sumber daya manusia.

Kontak KH

Bagaimana sobat KH, apakah kamu tertarik untuk memulai usaha ekstraktif ini? Meski tergolong menjanjikan, sobat KH juga harus tetap menjalaninya dengan menjaga kelestarian lingkungan dan alam ya!

Bagi sobat KH yang ingin menjadi salah satu pemilik usaha ekstraktif dan membutuhkan bantuan dalam menjalankan bisnisnya, bisa segera konsultasikan kepada Kami, Kontrak Hukum.

Kami siap membantu kebutuhanmu, mulai dari perizinan hingga legalitas bisnis untuk memperlancar usahamu. Segera kunjungi laman https://kontrakhukum.com/semua-layanan/ atau hubungi kami via link berikut ini Tanya KH dan Direct Message (DM) ke media sosial instagram @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.