Skip to main content

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak UMKM adalah pengelolaan keuangan yang efektif.

Ya, meskipun UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, pengelolaan keuangan bisnis UMKM tidaklah mudah. Berdasarkan hasil studi yang dikemukakan oleh Forbes, terdapat 8 dari 10 pelaku UMKM yang mengalami kegagalan di tahun kedua.

Pelaku UMKM juga sempat sangat tertekan saat pandemi Covid-19 lalu. Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa UMKM menjadi 1 dari 4 sektor yang paling tertekan akibat pandemi.

Sektor ini mengalami tekanan akibat terganggunya arus kas (cashflow) dan turunnya penjualan sehingga berdampak pada kemampuan pemilik usaha untuk memenuhi kewajiban kreditnya.

Padahal, pengelolaan keuangan yang baik adalah landasan utama untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis UMKM. Hal ini termasuk perencanaan keuangan yang bijak, pemantauan pendapatan dan pengeluaran, serta pengambilan keputusan keuangan yang tepat.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik, UMKM dapat menghindari masalah keuangan yang serius, meningkatkan profitabilitas, dan membuka peluang untuk ekspansi.

Lantas, apa saja strategi yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mengelola keuangan bisnisnya secara efektif? Dan mengapa hal tersebut penting untuk dilakukan? Simak penjelasannya disini!

Apa Pentingnya Mengelola Keuangan Bagi UMKM?

Salah satu tujuan membangun usaha adalah untuk menghasilkan keuntungan. Untuk mencapai hal tersebut, pelaku UMKM perlu memahami cara mengelola keuangan. Apalagi umumnya, banyak pengeluaran di masa-masa awal membangun usaha dan keuntungan yang didapat belum terlalu besar.

Oleh karena itu penting bagi pelaku UMKM untuk mengatur keuangan secara efektif dan memastikan bahwa usaha-mu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pengelolaan keuangan yang baik sangat penting baik UMKM:

Mengetahui Kondisi Keuangan UMKM Secara Real-Time

Mengelola keuangan secara teratur akan membantu pelaku usaha memahami bagaimana kondisi keuangan UMKM-nya saat ini, seperti laba atau rugi yang dihasilkan, saldo keuangan, dan utang yang harus dibayar.

Memenuhi Kewajiban Keuangan

Umumnya, UMKM memiliki kewajiban keuangan seperti membayar gaji keuangan, gaji utang, dan memenuhi kewajiban pajak. Pengelolaan keuangan yang efektif memastikan bahwa bisnis dapat memenuhi semua kewajiban tersebut secara tepat waktu.

Membuat Keputusan Keuangan yang Tepat

Dengan mengelola dan mengetahui kondisi keuangan UMKM secara detail, pelaku usaha dapat membuat keputusan keuangan yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya, seperti memperluas produk atau jasa yang ditawarkan, menambah karyawan, atau mengelola utang dengan baik.

Menghindari Masalah Keuangan

Mengelola keuangan dengan baik juga dapat membantu pelaku usaha menghindari masalah keuangan seperti utang yang terlalu besar atau kebangkrutan. Ini akan membantu UMKM tetap stabil dan tumbuh secara bertahap.

Menarik Investor atau Pemberi Pinjaman

Jika UMKM berencana untuk menarik investor atau meminjam uang dari lembaga penyalur kredit, maka pengelolaan keuangan dengan baik menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, investor atau pemberi pinjaman akan cenderung memberikan dana kepada UMKM yang memiliki keuangan teratur dan stabil.

Bagaimana Cara Mengelola Keuangan UMKM Secara Efektif?

Kini, kamu telah mengetahui bahawa memastikan kualitas finansial UMKM yang kuat dan independen merupakan sebuah keharusan.

Namun dalam mewujudkannya, niat saja tidaklah cukup. Pelaku usaha harus memulai memperhatikan serta menemukan cara mengelola keuangan yang tepat.

Perlu disadari bahwa cara mengelola keuangan setiap usaha itu akan berbeda. Namun dengan tujuan yang sama, pelaku usaha bisa mengambil esensi dari tips mengelola keuangan dari UMKM, perusahaan, maupun bisnis yang sudah sukses.

Ada banyak cara yang bisa pelaku usaha lakukan untuk mengelola keuangan UMKM, berikut diantaranya:

Menetapkan Tujuan Penggunaan Keuangan

Sejak awal mendirikan UMKM, pelaku usaha perlu menetapkan tujuan pemakaian keuangan dengan menekan pengeluaran dan meraih profitabilitas lebih awal.

Pelaku usaha harus semaksimal mungkin mengubah kebiasaan menghabiskan uang untuk berbagai biaya atau pengeluaran yang tidak relevan bagi tujuan bisnis.

Sebaliknya, pelaku usaha harus merencanakan anggaran selama periode satu tahun untuk pengeluaran besar seperti sewa toko, payroll penggajian, pajak, bunga, Harga Pokok Penjualan (HPP), utang, utilitas, dan biaya operasional lainnya untuk memastikan posisi arus kas bisnis tetap kuat, bahkan saat bisnis sedang tidak sehat.

Memisahkan Keuangan Pribadi dan Keuangan Bisnis

Saat mulai mendirikan UMKM, pelaku usaha wajib untuk membuka rekening bank khusus bagi bisnis. Rekening pribadi dan bisnis harus terpisah agar lebih mudah mendapatkan hasil perhitungan yang tepat di akhir tahun keuangan.

Hal itu juga akan menghindarkan pelaku usaha dari situasi krisis uang kas dalam bisnis yang disebabkan oleh penggunaan dana untuk kebutuhan pribadi. Arus kas yang tercampur antara keuangan pribadi dan bisnis dapat menyulitkan para pelaku UMKM dalam menentukan biaya operasional usaha.

Menyusun SOP Keuangan

Jika ingin UMKM terus berkembang, pelaku usaha harus menyusun blueprint SOP keuangan yang ketat sejak awal mendirikan usaha. SOP keuangan ini berisi prosedur dan mekanisme pembayaran supplier, syarat sah bukti transaksi, dan sebagainya.

Hal ini akan membantu pelaku UMKM untuk melakukan pengawasan. Jika nantinya sudah memiliki karyawan bagian keuangan, SOP akan membantu mencegah terjadinya tindakan pemalsuan (fraud).

Mencatat Pengeluaran dan Pemasukan

Pencatatan keuangan sangat penting bagi usaha apapun, terutama bagi pelaku UMKM. Mengingat masih banyak pelaku UMKM yang seringkali mengabaikan hal ini.

Padahal, mencatat segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya merupakan hal esensial agar dapat terkontrol dengan baik. Pelaku usaha wajib mengetahui biaya operasional, besaran keuntungan yang diperoleh, dan besaran modal yang digunakan.

Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat mengevaluasi kemampuan dan kapasitas usahanya, sehingga dapat merencanakan pengembangan usaha.

Mengevaluasi Kondisi Keuangan Secara Rutin

Apapun jenis dan ukuran bisnis yang dijalankan, mengetahui aliran uang secara detail dan efisien merupakan sebuah keharusan. Tujuannya untuk keperluan manajemen keuangan.

Mengevaluasi keuangan secara rutin akan menjadi kegiatan yang sulit dan membosankan, tapi ini harus dilakukan secara konsisten untuk mempermudah pelacakan semua pergerakan modal.

Nantinya, pelaku UMKM dapat mengevaluasi dan menentukan area-area yang berkinerja paling efisien dan sektor-sektor yang perlu dikendalikan pengeluarannya. Pelaku UMKM juga perlu mempelajari data arus keuangan untuk mengembangkan anggaran agar lebih realistis.

Menghindari Meminjam Modal Usaha dengan Bunga Tinggi

Sebagai pemilik bisnis khususnya UMKM, penggunaan dana yang optimal adalah kunci kesuksesan. Leh karena itu, hindari meminjam modal usaha terlalu tinggi.

Disarankan, hindari pinjaman modal usaha dengan nilai pokok mahal dan berbunga tinggi. Hal ini untuk menghindari kemungkinan gagal bayar. Jangan sampai pengeluaran bisnis malah membengkak hanya karena harus melunasi pokok dan bunga utang dari pinjaman modal.

Mengelola Utang

Cara terakhir yang perlu dilakukan dalam mengelola keuangan UMKM adalah mengelola utang. Utang usaha memang dapat meningkatkan performa bisnis, namun utang yang tak terkendali hanya dapat menyebabkan masalah finansial.

Pastikan rasio utang terhadap aset tidak lebih dari 50 persen dan rasio utang terhadap pendapatan tidak lebih dari 30 persen. Karena itu, sebelum mengajukan utang, penting untuk merencanakannya secara sangat matang.

Jika memang terpaksa harus mengambil utang, lakukan perhitungan serealistis mungkin. Buatlah rencana dan target pribadi dalam melunasi utang tersebut. Semakin cepat lunas, semakin cepat pula UMKM akan terbebas dari beban finansial.

Itulah tujuh cara yang bisa dilakukan dalam mengelola keuangan UMKM. Semoga penjelasan di atas dapat membantumu untuk mengelola dan membangun keuangan UMKM secara baik dan bijak, ya!

BACA JUGA: Yuk Cek Tarif PPh Final UMKM Terbaru dan Cara Menghitungnya Di Sini!

Pasalnya, manajemen keuangan adalah hal yang sangat penting bagi sebuah usaha. Semakin berkembang usaha yang dijalankan, maka semakin rumit pula cara mengelola keuangan usaha tersebut.

Kontak KH

Bagi Sobat KH yang saat ini tengah menjalankan bisnis UMKM dan merasa kesulitan dalam mengelola keuangannya, jangan segan untuk meminta bantuan dari ahli mentor atau pakar bisnis, salah satunya Kontrak Hukum.

Ya, dalam rangka menghadirkan kemudahan para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya, kami mempersembahkan layanan berlangganan pertama di Indonesia bernama Digital Business Assistant (DiBA) untuk semua keperluan bisnismu!

Adapun layanan DiBA mencakup pencatatan invoice/faktur, pencatatan pengeluaran, rekonsiliasi bank, laporan keuangan bulanan, hingga laporan pajak bulanan.

Dijamin terpercaya dan terjangkau jika dibanding menggunakan accounting firm, accounting team, dan accounting software sehingga sangat cocok bagi para pelaku UMKM.

Tunggu apalagi? Permudah kebutuhan pengelolaan keuangan bisnismu dengan kunjungi laman Layanan KH – DiBA. Jika masih ragu atau memiliki pertanyaan, kamu juga bisa konsultasi gratis di Tanya KH ataupun mengirimkan direct message (DM) ke Instagram @kontrakhukum. Dengan KH, #semuajadiberes!

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.