Skip to main content

Membuka usaha sampingan di rumah saat ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang menguntungkan, lho. Salah satu usaha kecil-kecilan yang mungkin bisa dicoba ialah dengan membuka usaha toko kelontong.

Ya, membuka toko kelontong bisa menjadi salah satu peluang usaha sampingan yang menguntungkan. Usaha satu ini bisa dikatakan hanya butuh modal kecil, dan jika sudah dijalankan akan memperoleh keuntungan yang berlimpah.

Toko kelontong merupakan toko berskala kecil yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Umumnya, toko ini bersifat lokal dan mudah diakses.

Meski zaman sudah serba digital, akan tetapi keberadaan toko kelontong tetap eksis sebab jangkauannya yang mudah, harga yang lebih murah, hingga kenyamanan karena bisa berinteraksi akrab antara penjual dan pembeli.

Namun, memulai usaha toko kelontong juga tidak bisa sembarangan begitu saja. Kamu tetap harus memiliki strategi dan cara agar toko kelontong yang dibuka bisa laris dan sukses. Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kami telah merangkumkan untukmu tips dan cara memulai usaha toko kelontong.

Bagaimana Peluang Usaha Toko Kelontong?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai strategi dan tipsnya, terlebih dahulu kamu harus memahami bagaimana peluang usaha dari toko kelontong itu sendiri.

Toko kelontong hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyediakan kebutuhan dasar masyarakat. Dikutip dari buku berjudul ‘Kewirausahaan’ yang ditulis oleh Suharyadi, toko kelontong adalah usaha yang menjual kebutuhan sehari-hari, seperti beras, telur, minyak goreng, gula, garam, sayur, dan lain sebagainya.

Toko kelontong memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda diantaranya jam operasionalnya yang kebanyakan 24 jam, pilihan produk yang banyak dengan harga terjangkau, dan dalam beberapa tempat dapat membayar dengan cara kasbon (hutang).

Banyak orang yang memandang sebelah mata bentuk usaha ini. Padahal kenyataannya, peluang omzet yang dapat diperoleh dengan membuka toko kelontong bisa dikatakan cukup fantastis.

Ya, meski kini sudah banyak toko retail modern atau supermarket, tetapi keberadaan toko kelontong masih dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Dari waktu ke waktu, peminat toko kelontong tetap bertahan dan memilih untuk berbelanja disana.

Terlebih, toko kelontong juga termasuk dalam golongan UMKM yang memainkan peranan dalam penggerak roda perekonomian nasional.

Tak heran, karena peluangnya yang menjanjikan, toko kelontong menjadi pilihan bagi banyak pelaku usaha untuk menjadi ide usaha.

Berapa Modal untuk Memulai Usaha Toko Kelontong?

Modal merupakan suatu hal yang tak dapat dipisahkan dalam kegiatan usaha, begitupun juga dalam jenis usaha toko kelontong. Berikut kami berikan gambaran modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini:

Peralatan yang Wajib Ada

  • Etalase kaca Rp1,5 juta – Rp2 juta
  • Meja kayu ukuran sedang Rp300 ribu – Rp600 ribu
  • Rak ukuran besar Rp800 ribu – Rp1,5 juta
  • Laci kasir Rp200 ribu – Rp300 ribu
  • Kalkulator digital Rp40 ribu – Rp70 ribu
  • Timbangan kecil Rp250 ribu – Rp300 ribu

Daftar peralatan di atas merupakan alat-alat yang harus dimiliki untuk membuka usaha toko kelontong. Dari daftar di atas, maka kisaran modal yang dibutuhkan untuk mendapatkan peralatan tersebut yaitu Rp3.090.000 – Rp5.270.000.

Produk yang Wajib Ada

  • Beras 50 kg Rp500 ribu – Rp600 ribu
  • Minyak goreng 2 liter karton isi 12 Rp150 ribu – Rp200 ribu
  • Gila pasir 20 kg Rp200 ribu – Rp300 ribu
  • Mie instan 10 kardus Rp350 ribu – Rp400 ribu
  • Tepung terigu 10 kg Rp80 ribu -Rp120 ribu
  • Telur 1 peti Rp350 ribu – Rp400 ribu

Daftar barang di atas merupakan barang pokok yang wajib ada dalam sebuah toko kelontong. Dari daftar di atas, maka kisaran modal yang dibutuhkan untuk menyediakan barang-barang tersebut yaitu Rp1.630.000 – Rp2.020.000.

Produk Opsional

  • Gas elpiji 3 kg atau 12 kg
  • Bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, dan lain-lain
  • Makanan dan minuman ringan
  • Produk frozen food
  • Rokok

Barang-barang di atas merupakan barang opsional untuk dijual di toko kelontong yang akan menambah variasi pilihan produk bagi pelanggan. Dengan menambah produk-produk tersebut, mungkin kamu membutuhkan penambahan modal sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta.

Dari penjelasan di atas, maka bisa diketahui bahwa modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha toko kelontong berada di kisaran Rp6.720.000 – Rp10.290.000.

Lalu, Bagaimana Cara Memulai Usaha Toko Kelontong?

Kini kamu telah mengetahui kisaran modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha toko kelontong.

Nah, jika kamu tertarik dan dirasa sudah cukup modal, ada beberapa cara yang perlu dilakukan agar usaha toko kelontong-mu berjalan lancar dan menguntungkan:

Pilih Lokasi yang Strategis

Jika ingin memulai usaha toko kelontong, maka kamu perlu menentukan lokasi yang tepat dan strategis. Ini dapat mempengaruhi kesuksesan bisnis toko nantinya.

Mengingat toko kelontong menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, kamu perlu memiliki akses yang mudah lokasi yang ‘terlihat’ oleh pelanggan. Umumnya, toko kelontong berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, di sisi jalan, atau di rumah apabila kamu memiliki lahan lebih yang bisa dimanfaatkan.

Melakukan Riset Pasar

Setelah menentukan lokasi untuk toko kelontong selanjutnya adalah mengenali riset pasar. Meski termasuk bisnis rumah, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui produk apa saja yang pelanggan butuhkan sehingga kamu bisa menjual produk yang tepat.

Jika kamu mengetahui hal tersebut, maka kamu akan memaksimalkan penjualan dan pada akhirnya berdampak pada keuntungan yang juga akan semakin besar.

Bekerja Sama dengan Distributor

Selanjutnya, untuk mengisi toko kelontong, kamu tentu butuh distributor. Carilah distributor yang bisa dipercaya dan menawarkan harga yang lebih rendah agar pasokan barang di tokomu tetap terjaga dan bisa meningkatkan efisiensi pengeluaran.

Saat ini sudah ada banyak pilihan distributor, bahkan ada juga yang online. Kamu bisa menyiapkan beberapa list distributor dan membandingkannya dari segi harga, proses pengiriman, kelengkapan barang, kecocokan komunikasi, dan lainnya.

Beri Pelayanan Terbaik dan Promosi

Apabila toko kelontong telah mulai beroperasi, jangan lupa berikan pelayanan yang terbaik agar pelanggan punya alasan untuk kembali.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah memberikan promosi harga dengan membuat paket sembako yang harganya bisa murah dibandingkan dibeli secara satuan. Kamu juga bisa memberikan layanan pesan antar ke rumah para pelanggan untuk mempermudah dan menyenangkan mereka.

Lakukan Pembukuan Keuangan Secara Berkala

Hal lain yang tak kalah pentingnya dalam kesuksesan usaha toko kelontong adalah pembukuan keuangan. Hal ini bertujuan untuk mencatat segala aktivitas yang terjadi sehingga kamu akan dengan mudah melacak jejak keuangan.

Pisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha toko kelontong agar tidak tercampur dan menghindari menggunakan uang hasil jualan untuk kebutuhan pribadi. Ini juga dapat mempermudah perhitungan berapa keuntungan dan kerugian yang didapatkan.

Bagaimana dengan Perizinan Usaha Toko Kelontong?

Selain kelima hal di atas, penting untuk diketahui bahwasanya pelaku usaha toko kelontong juga perlu mengurus perizinan berusaha.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 26 Tahun 2021 tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Perdagangan, kegiatan perdagangan eceran barang-barang kelontong yang dilakukan bukan dalam bentuk Toserba (department store) wajib memperoleh perizinan berusaha.

Kriteria ini sejatinya sesuai dengan model usaha toko kelontong yang saat ini beredar di Indonesia.

Secara spesifik, usaha toko kelontong tergolong pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 47192 dengan uraian kriteria KBLI tersebut yakni “Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Bukan Makanan, Minuman Atau Tembakau (barang-barang kelontong) Bukan di Toserba (Department Store)”.

Berdasarkan KBLI tersebut, suatu toko kelontong hanya perlu mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bagian dari perizinan berusahanya. NIB ini bagi toko kelontong nantinya juga akan berfungsi untuk beberapa hal, yakni:

  1. Pendaftaran pelaku usaha untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
  2. Mendapatkan pendampingan untuk membuat sertifikat halal
  3. Merekam atau menyimpan data pelaku usaha
  4. Memperoleh fasilitas pembiayaan dari perbankan
  5. Berpeluang untuk mendapatkan pelatihan
  6. Berkesempatan untuk pengadaan (tender) barang/jasa pemerintah
  7. Memperoleh insentif dan berbagai kemudahan perizinan berusaha lainnya dari pemerintah
  8. Memperoleh kemudahan untuk melakukan kemitraan dengan usaha menengah dan usaha besar
  9. Berpotensi untuk mengembangkan usahanya
  10. Mendapat jaminan perlindungan dari pemerintah

Kontak KH

Demikian penjelasan seputar usaha toko kelontong, mulai dari peluang, kisaran modal, hingga tips untuk memulainya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang ingin menjalankan usaha toko kelontong, ya!

Selain modal dan strategi, hal lain yang tak kalah pentingnya juga untuk mengurus perizinan berusaha toko kelontong yakni berupa NIB.

BACA JUGA: Mudah dan Minim Modal, 6 Ide Usaha Ternak Ini Wajib Dicoba!

Jika NIB dan Izin Usaha sudah didapatkan, maka kegiatan usaha akan menjadi lebih mudah dan lancar. Sehingga setiap masalah terkait izin bisa diatasi dengan baik tanpa ada kendala.

Tak perlu khawatir, kini pengurusan NIB toko kelontong juga sudah semakin mudah berkat adanya Kontrak Hukum. Sebagai platform legal digital, kami dapat membantumu untuk mengurus pembuatan NIB dengan mudah dan terjangkau, sehingga sangat cocok bagi pelaku UMKM seperti toko kelontong.

Untuk informasi pemesanan layanan, kunjungi laman Layanan KH – Perizinan Usaha. Jika ada pertanyaan seputar kebutuhan bisnis dan perizinan lainnya, kamu juga bisa berkonsultasi secara gratis di Tanya KH ataupun mengirimkan direct message (DM) ke Instagram @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.