Skip to main content

Yayasan dan perkumpulan adalah dua bentuk organisasi non-profit yang sering digunakan dalam upaya mencapai tujuan sosial atau kemanusiaan. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang serupa, terdapat perbedaan mendasar dalam hal struktur, tujuan, pengelolaan, dan tanggung jawab hukum.

Berikut ulasan mengenai perbedaan yayasan dan perkumpulan, termasuk penjelasan dari masing-masing bentuk badan hukum tersebut.

Pengertian Yayasan dan Perkumpulan

Yayasan adalah badan hukum yang didirikan untuk mencapai tujuan sosial, keagamaan, atau kemanusiaan. Yayasan didirikan dengan memperoleh aset donasi dari pihak ketiga untuk digunakan secara eksklusif untuk kegiatan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar yayasan.

Perkumpulan adalah bentuk organisasi nirlaba yang juga bertujuan untuk memenuhi kepentingan sosial atau masyarakat. Perkumpulan seringkali didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki minat atau tujuan yang sama.

Aturan mengenai yayasan terdapat dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (‘UU Yayasan”) yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (“UU 28/2004”).

Sedangkan aturan Perkumpulan masih merajuk pada Staatsblad 1870 Nomor 64 tentang Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (“Stb. 1870-64”) dan Buku III Bab IX Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHper”).

Yayasan itu sendiri salah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak memiliki anggota.

Berbeda dengan yayasan, perkumpulan dapat berbadan hukum atau tidak berbadan hukum. Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta, Budya Prayanto Putra.

Dengan begitu, yayasan didirikan sebagai badan hukum yang terpisah dari pendirinya, sedangkan perkumpulan biasanya lebih fleksibel dalam hal struktur hukum.

Apa Perbedaan Yayasan dan Perkumpulan?

Kini, Sobat KH sudah mengetahui pengertian dari masing-masing yayasan dan perkumpulan. Untuk itu, agar tidak salah memilih bentuk usaha yang tepat untuk komunitas atau organisasi, Sobat KH perlu memperhatikan perbedaan kedua badan hukum tersebut.

Perbedaan Syarat Hukum

Syarat Hukum Yayasan

Yayasan adalah entitas hukum yang terpisah dan independen dari pendirinya. Pendiri yayasan melibatkan proses pembuatan akta pendirian yayasan yang dibuat oleh pendiri atau pendiri yayasan.

Akta pendiri ini berupa informasi tentang tujuan yayasan, struktur pengelola, keanggotaan (jika ada), dan tata cara pengambilan keputusan.

Yayasan biasanya dikelola oleh dewan pengawas atau dewan pembina. Dewan ini bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan yayasan dan memastikan tujuan yayasan dicapai sesuai dengan visi pendirinya.

Yayasan juga dapat memiliki staf eksekutif yang mengelola operasional sehari-hari dan pelaksanaan program-program yayasan.

Syarat Hukum Perkumpulan

Perkumpulan juga merupakan entitas hukum yang dibentuk melalui proses pembuatan akta pendirian. Namun, perkumpulan memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan yayasan.

Akta pendirian perkumpulan mencantumkan informasi tentang tujuan perkumpulan, keanggotaan, dan tata cara pengambilan keputusan.

Perkumpulan biasanya tidak memiliki dewan pengawas. Pengelolaan perkumpulan lebih didasarkan pada keputusan anggota atau pengurus perkumpulan yang terpilih.

Anggota perkumpulan memiliki peran yang lebih aktif dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan perkumpulan

Perbedaan Tujuan

Tujuan Yayasan

Yayasan didirikan dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat atau menyumbangkan kepada tujuan sosial atau amal tertentu.

Tujuan yayasan seringkali dikaitkan dengan bidang pendidikan. Kesehatan, lingkungan, penelitian, atau kegiatan sosial. Yayasan biasanya memiliki fokus yang jelas dalam mencapai tujuan sosial yang telah ditetapkan.

Tujuan Perkumpulan

Perkumpulan didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki minat atau kepentingan yang sama dalam suatu bidang tertentu.

Tujuan perkumpulan dapat beragam, seperti olahraga, seni, budaya, atau kegiatan sosial. Perkumpulan lebih berfokus pada kegiatan yang melibatkan anggotanya dan mendorong interaksi sosial serta kolaborasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perbedaan Pengelolaan

Pengelola Yayasan

Yayasan memiliki struktur pengelolaan yang lebih formal. Biasanya, yayasan memiliki dewan pengawas atau dewan pembina yang bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan yayasan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam akta pendirinya.

Dewan pengawas ini biasanya terdiri dari beberapa anggota yang memiliki pengetahuan atau pengalaman dalam bidang yang relevan dengan tujuan yayasan.

Dewan pengawas bertugas untuk mengambil keputusan strategis, mengawasi keuangan dan program-program yayasan. Serta memastikan transparansi dan akuntabilitas yayasan kepada masyarakat.

Selain itu, yayasan dapat memiliki staf eksekutif yang bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan sehari-hari dan pelaksanaan program-program yayasan.

Pengelola Perkumpulan

Pengelolaan perkumpulan lebih fleksibel dan biasanya dilakukan oleh pengurus perkumpulan yang terdiri dari beberapa anggota. Pengurus perkumpulan memiliki tanggung jawab untuk mengorganisir kegiatan perkumpulan dan menjaga kepentingan anggota.

Keputusan dalam perkumpulan umumnya diambil melalui musyawarah atau pemilihan secara demokratis di antara anggota perkumpulan.

Perbedaan Tanggung Jawab Hukum

Hukum Yayasan

Yayasan memiliki tanggung jawab hukum yang lebih besar karena memiliki keberadaan yang terpisah dan independen dari pada pendirinya. Yayasan memiliki kewajiban melaksanakan tujuan yang ditetapkan dalam akta pendirian dan mematuhi hukum yang berlaku.

Yayasan juga harus melaporkan keuangan dan aktivitasnya secara teratur sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah atau badan pengawas yang berwenang.

Hukum Perkumpulan

Perkumpulan memiliki tanggung jawab hukum yang lebih terbatas dan lebih tergantung pada keputusan anggota, tanggung jawab hukum perkumpulan cenderung lebih langsung kepada anggotanya

Perkumpulan harus mematuhi ketentuan hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatannya, seperti memenuhi persyaratan perpajakan dan mengikuti peraturan yang berlaku untuk kegiatan perkumpulan.

Perbedaan Prosedur Pendirian

Pendirian Yayasan

Prosedur pendirian yayasan melibatkan beberapa tahap, antara lain:

  • Penyusunan akta pendirian yayasan yang mencantumkan tujuan yayasan, struktur pengelola, keanggotaan (jika ada), dan tata cara pengambilan keputusan.
  • Pengumpulan dokumen dan persyaratan hukum yang dipelukan, seperti identitas pendiri, surat izin domisili, serta persyaratan administratif lainnya.
  • Menyerahkan akta pendirian dan dokumen lainnya ke instansi pemerintahan yang berwenang, seperti Kementrian Hukum dan HAM, untuk mendapatkan pengesahan dan penetapan status hukum yayasan.
  • Setelah yayasan mendapatkan pengesahan, langkah selanjutnya adalah mengurus administrasi tambahan, seperti pembukaan rekening bank yayasan., pendaftaran pajak, dan memastikan kepatuhan hukum lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BACA JUGA: Mau Bikin Yayasan? Jangan Lupa Kantongi 5 Dokumen Legalitas Ini

Pendirian Perkumpulan

Prosedur pendirian perkumpulan meliputi langkah-langkah berikut:

  • Penyusunan akta pendirian perkumpulan yang berisi tujuan perkumpulan keanggotaan, tata cara pengambilan keputusan, dan struktur pengelolaan.
  • Pengumpulan persyaratan administratif dan dokumen yang diperlukan, seperti identitas pendiri, surat izin domisili, dan dokumen pendukung lainnya.
  • Melakukan pertemuan pendiri untuk membahas dan menyetujui akta pendirian serta mengangkat pengurus perkumpulan.
  • Mengajukan akta pendirian dan dokumen lainnya ke instansi pemerintahan yang berwenang, seperti Kementrian Hukum dan HAM, untuk mendapatkan pengesahan dan penetapan status hukum perkumpulan.
  • Setelah perkumpulan mendapatkan pengesahan, langkah selanjutnya adalah mengurus administrasi tambahan, seperti pembukaan rekening bank perkumpulan, pendaftaran pajak, dan memastikan keputusan hukum lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan yayasan dan perkumpulan. Pada intinya, dalam kedua proses pendirian tersebut, sangat penting untuk memperhatikan persyaratan hukum yang berlaku dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah setempat.

Oleh karena itu, konsultasikan dengan pihak yang berkompeten dalam hal hukum atau lembaga yang berkaitan untuk memperoleh panduan yang tepat sebelum memulai proses pendirian yayasan atau perkumpulan.

Kontak KH

Ingin mendirikan yayasan atau perkumpulan, tetapi masih bingung tentang perbedaan dan proses pendiriannya? Tenang saja, Sobat KH bisa konsultasikan dengan Kontrak Hukum.

BACA JUGA: Apa Saja Keuntungan Jika Komunitas/Organisasi Sosial Berbentuk Yayasan?

Bersama dengan ahli profesional yang ada, kami dapat membantu Sobat KH untuk melakukan pendirian yayasan ataupun perkumpulan, mencakup dokumen legalitas yang dibutuhkan seperti akta pendirian, SK, NIB, NPWP, TDP, dan OSS.

Untuk informasi selengkapnya, silakan kunjungi laman Layanan KH – Pendirian Badan Usaha. Atau jika Sobat KH masih memiliki pertanyaan seputar jenis badan usaha lainnya, jangan ragu untuk konsultasikan dengan kami di Tanya KH dan direct message (DM) ke Instagram @kontrakhukum.

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.

Konsul Gratis