Skip to main content

Jika Sobat KH merupakan pembaca novel atau penonton film #temantapimenikah, pastinya sudah tidak asing lagi dengan Ayudia dan Ditto. Dimana selain berkecimpung di dunia entertainment, pasangan selebritis ini juga menjalankan bisnis coffee shop bernama Stuja Coffee.

Ya, sebagai pecinta kopi, mereka melihat potensi dari tren kopi susu yang terus dicari oleh masyarakat. Siapa sangka, berawal dari kesukaan ini, Ayudia dan Ditto kemudian sukses menjalankan bisnis Stuja Coffee ini hingga sudah memiliki enam cabang yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Bali.

Lantas, apa saja kunci sukses yang diterapkan Ayudia dan Ditto, hingga membuat toko kopi Stuja Coffee sukses bersaing di tengah maraknya bisnis serupa? Penasaran, kan? Yuk, intip penjelasannya berikut:

Sekilas Tentang Stuja Coffee

Stuja Coffee adalah salah satu kedai kopi terkenal dikalangan remaja dan dewasa. Mengusung tema yang unik, Ayudia dan Ditto mendirikan Stuja Coffee tahun 2019 sebagai kedai kopi dan minuman kekinian lainnya dengan konsep ramah lingkungan.

Semua produk Stuja dikemas tanpa menggunakan plastik, tetapi menggunakan kemasan dari botol kaca yang bisa konsumen bawa kembali untuk daur ulang atau refill minuman. Selain itu, konsep bangunan Stuja Coffee terlihat artsy dengan penggabungan konsep nuansa minimalis dan bangunan joglo khas Yogyakarta.

Seiring berjalannya waktu, Stuja Coffee juga menciptakan kreasi produk dan berinovasi dengan mengeluarkan produk minuman lokal versi non kopi seperti susu jahe, teh sereh, taro, dan teh hijau.

Apa Kunci Kesuksesan Bisnis Stuja Coffee?

Stuja Coffee adalah salah satu contoh dari banyaknya kedai kopi yang berdiri terutama di kota-kota besar di Indonesia. Namun, Ayudia dan Ditto membuktikan bahwa bisnis coffee shop bisa bertahan di tengah persaingan yang ketat.

Nah, bagi Sobat KH yang juga tertarik mendirikan bisnis coffee shop seperti pasangan tersebut, berikut kiat-kiat dan tips yang bisa kamu coba:

Menciptakan Konsep yang Berbeda

Salah satu kiat sukses Stuja Coffee adalah menciptakan konsep yang unik. Dengan mengusung konsep ramah lingkungan dan menggunakan nuansa minimalis pada kedainya, Stuja Coffee menciptakan lingkungan yang menarik dan memikat pelanggan.

Konsep ini tidak hanya memberikan pengalaman yang berbeda, tetapi juga membantu menciptakan citra yang kuat dan membedakan Stuja Coffee dari kompetitornya.

Keberlanjutan dan Ramah Lingkungan

Seperti yang dijelaskan, konsep ramah lingkungan Stuja Coffee merupakan bagian penting dari inovasi mereka dan menjadi daya tarik tambahan bagi pelanggan yang ingin berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Dengan mengemas produk mereka tanpa menggunakan plastik dan menggunakan botol kaca yang dapat diambil kembali, Stuja Coffee memperlihatkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan menjawab tuntutan pelanggan yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.

Ekspansi Menu dan Variasi Produk

Stuja Coffee berhasil menciptakan variasi produk inovatif di luar kategori kopi tradisional. Dengan memperkenalkan minuman lokal versi non kopi, mereka dapat menjangkau lebih banyak pelanggan yang memiliki preferensi yang berbeda.

Ekspansi menu ini tidak hanya memberikan pilihan yang lebih luas kepada pelanggan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan daya tarik bagi bisnis mereka.

Pemasaran Melalui Media Sosial

Stuja Coffee menggunakan media sosial dengan efektif sebagai alat pemasaran. Mereka memanfaatkan platform seperti Instagram untuk mempromosikan produk, berbagi cerita tentang konsep mereka, dan berinteraksi dengan pelanggan.

Aktivitas aktif di media sosial membantu mereka membangun komunitas penggemar yang setia dan meningkatkan eksposur merek mereka.

Membangun Citra Merek yang Kuat

Untuk membangun citra merek yang kuat, tak hanya diperlukan adanya branding namun juga mesti didaftarkan secara resmi ke DJKI Kemenkumham. Tapi untuk mendaftarkannya, kamu harus memperhatikan kelas merek untuk bisnis kopi tersebut.

Seperti yang diketahui Ayudia dan Ditto menjalankan bisnis coffee shop menggunakan merek “Stuja Coffee” dimana merek tersebut telah didaftarkan di kelas 43 untuk kegiatan jasa cafe.

Kemudian, Stuja Coffee juga memiliki produk kopi bubuk dalam kemasan yang dijual secara online melalui e-commerce, sehingga merek tersebut juga dapat didaftarkan di kelas 30 untuk kategori produk kopi bubuk dan/atau biji kopi.

Memenuhi Izin Usaha

Selain merek, aspek lain yang tak kalah pentingnya adalah izin usaha. Dimana untuk bisnis coffee shop seperti Stuja Coffee izin usaha yang digunakan adalah Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).

Yang menjadi catatan, jika Sobat KH ingin membuka cabang coffee shop, maka untuk masing-masing cabangnya perlu memiliki TDUP sendiri. Selain itu, bisnis coffee shop yang penjualannya secara online juga perlu memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Kemudian, bagi pelaku usaha coffee shop yang memproduksi kopinya sendiri, juga perlu mengurus Izin Usaha Industri (IUI).

Mendirikan Badan Usaha

Kiat sukses yang terakhir adalah dengan mendirikan badan usaha. Nah untuk bisnis Stuja Coffee, Ayudia dan Ditto menjalankannya dengan badan usaha PT, bernama PT Satu Jalan Indonesia.

Untuk pendiriannya, diperlukan beberapa hal seperti data PT, akta pendirian, domisili PT, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Induk Berusaha (NIB), dan izin usaha. Jika ingin mendirikan PT bersama suami/istri seperti Ayudia dan Ditto, perlu persyaratan tambahan berupa perjanjian perkawinan pisah harta.

BACA JUGA: Modal Kecil Cuan Gede! Ini 8 Ide Bisnis Untuk Ibu Rumah Tangga

Hal ini karena pasangan suami-istri yang tidak memiliki perjanjian perkawinan dianggap memiliki harta bersama dan dianggap sebagai satu subjek hukum seakan seperti satu orang. Dengan demikian, pasangan suami-istri tidak dapat mendirikan PT jika tidak memiliki perjanjian perkawinan.

Kontak KH

Demikian penjelasan mengenai Stuja Coffee dan kiat suksesnya. Apakah Sobat KH juga ingin membuka bisnis serupa seperti Stuja Coffee milik Ayudia dan Ditto? Jika iya, tak ada salahnya untuk mencoba ketujuh tips di atas, ya!

Nah, bagi Sobat KH yang saat ini berencana membuka bisnis coffee shop, kamu bisa hubungi Kontrak Hukum. Bersama dengan ahli profesional, Sobat KH dapat melakukan konsultasi terkait langkah dan proses apa saja yang harus dilakukan dalam membangun bisnis.

Tidak hanya itu, kami juga dapat membantumu untuk mengurus hal yang berkaitan dengan pendirian bisnis, seperti pemenuhan dokumen izin usaha, pendirian badan usaha, hingga pendaftaran merek secara resmi ke DJKI.

Tunggu apalagi? Yuk, mudahkan rencana pendirian bisnismu dengan kunjungi laman Layanan KH – Memulai Usaha. Jika ada pertanyaan seputar kebutuhan legal lainnya, kamu juga bisa hubungi kami di Tanya KH, ataupun mengirimkan direct message (DM) ke Instagram @kontrakhukum. Dengan KH, #semuajadiberes!

Mariska

Resident legal marketer and blog writer, passionate about helping SME to grow and contribute to the greater economy.

Konsul Gratis